IM.com – Penemuan mayat terbakar di Hutan kayu putih, Dusun Menyarsari, Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong paling menyita perhatian publik di Kabupaten Mojokerto hari ini, Senin (13/5/2019) adalah perempuan. Sejak ditemukan pukul 07.15 WIB pagi tadi, banyak yang salah sangka mayat tersebut berjenis kelamin perempuan, namun faktanya adalah laki-laki.
Jenis kelamin mayat tersebut dipastikan dari hasil visum tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim. Mayat yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar disekujur tubuh –hanya menyisakan bagian kepala- itu ditengarai mengalami penganiayaan terlebih dahulu.
“Hampir 90 persen tubuh korban terbakar,” kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Danny Setiono, Senin (13/5/2019).
Kapolres mengatakan
ada beberapa bukti luka yang mengindikasikan korban mengalami penganiayaan keras
sebelum dibakar. Luka tersebut ditemukan di kening, dagu, dan perut.
“Lukanya membekas meski sudah dibakar. Apakah luka ini dari benda tumpul atau tajam, masih harus
kami pastikan,” kata Sigit.
Untuk memastikan penyebabnya, polisi masih menunggu hasil autopsi. Sejauh ini, baru dilakukan visum bagian luar jasad.
“Nanti juga akan diketahui korban meninggal sebelum atau setelah dibakar,” ujarnya.
Sigit menduga, korban dianiaya dan dibunuh di tempat lain kemudian dibuang di Hutan kayu putih, Dusun Menyarsari, Desa Gunungsari, Dawarblandong. Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti di TKP.
“Pembunuhannya di lokasi lain. Di sini
diduga hanya lokasi pembakaran jenazah,” kata AKBP Sigit.
Sampai saat ini, lanjut Sigit, petugas kepolisian masih
melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi. “Dari hasil olah TKP
sementara, petugas masih mengamankan potongan-potongan sisa pembakaran,”
ujarnya.
Mayat laki-laki itu
petama kali ditemukan Partono (58),
seorang buruh tani di Dusun Manyarsari, Senin pagi sekitar pukul 07.15 WIB. Partono mengaku, awalnya
dia mencium aroma gosong saat melintas di hutan kayu putih Dusun Manyarsari, Desa Gunungsari,
Kecamatan Dawarblandong.
Partono yang penasaran, langsung mencari sumber aroma yang kian menyengat karena keberadaan mayat ternyata hanya berjarak beberapa meter dari posisinya. Ia pun berteriak memanggil temannya begitu melihat sesosok jasad tergeletak dalam posisi tengkurap dengan kondisi sekujur tubuh hangus terbkara dan kepalanya terbungkus plastik.
“Lalu si Hartono bilang kalau mungkin itu boneka. Namun setelah melihatnya, dia langsung mencoba menghubungi kepala desa. Begitu ibu kades datang cek, dia langsung lapor polisi,” katanya.
Posisi mayat saat ditemukan hanya berjarak sekitar 3 meter dari jalan cor yang menghubungkan permukiman penduduk Manyarsari dengan jalur Mojokerto-Gresik. Dari permukiman penduduk sendiri, jarak penemuan mayat sekitar 1 Km. (im)