IM.com – Tiga hari dalam pencarian keluarga, akhirnya Munari kakek berumur 72 tahun ditemukan di lahan padi di Dusun Unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Selasa (31/1/2017). Namun kondisinya dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Mayat Munari pertama kali ditemukan Kusen (40), warga setempat. Sekitar pukul 07.30 WIB dia sengaja datang ke sawah untuk mengecek tanaman padi miliknya yang rusak diterpa hujan disertai angin malam sebelumnya.
Baru beberapa saat memeriksa kondisi tanaman padi miliknya, Kusen dikejutkan dengan sesok mayat. Kondisi mayat berjenis kelamin pria itu dalam kondisi telentang di dekat pematang sawah yang bersebelahan dengan saluran irigasi. “Kemungkinan sudah meninggal lama karena wajahnya sulit dikenali,” terangnya.
Penemuan mayat pria itu pun dilaporkan Kusen ke Kepala Dusun Unggahan yang kemudian diteruskan ke Polsek Trowulan. Sekitar setengah jam kemudian, tim identifikasi dari Polres Mojokerto datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan memeriksa mayat pria tersebut. Sementara puluhan warga yang penasaran dengan kabar penemuan mayat itu memadati sekitar lokasi.
Kapolsek Trowulan, Kompol M Sulkan mengatakan, mayat tersebut adalah Munari (72), warga Desa/Kacamatan Trowulan. Itu diketahui setelah anak-anak korban mengenali dari pakaian yang masih melekat pada mayat, yakni kaus warna hijau dan celana panjang warna cokelat.
“Saat meninggal masih memakai kaus hijau dan celana panjang warna cokelat. Dari pakaian itu pihak keluarga mengenali korban karena pakaian itu dibelikan oleh menantu korban,” jelasnya.
Sulkan menuturkan, korban dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Sabtu (28/1). Menurut dia, sekitar pukul 10.00 Wib korban pamit kepada anak-anaknya untuk jalan-jalan di sekitar rumah. Namun, sejak saat itu kakek 72 tahun itu tak pernah kembali ke rumahnya.
“Dari hasil pemeriksaan tadi kami perkirakan meninggalnya hari Sabtu itu juga,” ungkapnya.
Terkait penyebab kematian korban, tambah Sulkan, pihaknya belum berani mengambil kesimpulan. Pasalnya, terakhir kali bertemu dengan keluarganya, korban dalam kondisi sehat. Korban juga tak mempunyai riwayat penyakit kronis. Hanya saja cara berjalannya sempoyongan karena faktor usia.
“Untuk sementara tidak kami temukan tanda-tanda kekerasan. Namun, kami mintakan visum ke RSUD (Dr Wahidin Sudiro Husodo) untuk memastikan penyebab kematian korban,” tandasnya. (bud/uyo)