IM.com – Ratusan warga dari 5 desa di Kecamatan Puri masih berjaga di Desa Sumolawang hingga malam ini Rabu (8/3-2017). Ini dilakukan untuk memastikan truk pengirim bahan karet mentah tidak masuk ke PT Bumi Nusa Makmur (BNM) di Desa Medali.
Pasca aksi ricuh sore tadi, masih nampak di lokasi 9 truk pengirim bahan baku di Desa Balongmojo yang menunggu kesempatan masuk ke PT BNM.
Humas PT BNM, Jesicha Yeni Susanti mengatakan, berdasarkan hasil mediasi dengan Polres Mojokerto dan Dishub Kabupaten Mojokerto, pihaknya akan memasukkan karet mentah ke dalam pabrik menggunakan truk colt diesel. Karena truk tersebut masih dibolehkan melintasi jalan kabupaten tersebut sesuai kelasnya.
Rencana tersebut mendapat penolakan warga. Ratusan warga berjaga di sekitar portal di Desa Sumolawang.
Sebelumnya, ratusan warga gabungan 5 desa di Kecamatan Puri melakukan pengrusakan terhadap sebuah truk kontainer nopol L 8686 UY. Pasalnya, truk yang mengangkut karet mentah ke PT BNM itu nekat menerobos barikade warga. Truk tersebut dikawal 6 orang preman PT BNM.
Warga menghadang semua truk yang akan masuk ke PT BNM melalui jalan Raya Medali dianggap menggangu warga. Jalan kelas 3 yang mampu menahan beban maksimal 8 ton itu rusak akibat dilalui truk yang keluar-masuk PT BNM. Selain itu, kerap terjadi kemacetan saat truk kontainer melintas. Jalan beraspal itu hanya selebar 4 meter.
Di samping itu, warga juga menghendaki PT BNM menghentikan produksi karet. Warga merasa terganggu dengan bau busuk menyerupai kotoran manusia yang dihasilkan pabrik karet tersebut. Bahkan, sejak 8 tahun yang lalu, bau busuk itu telah menggangu penduduk di 17 desa di Kecamatan Puri dan Sooko. (bud/uyo)