IM.com – Seorang pemuda dengan kondisi luka di bagian wajah, telinga dan pinggang tergeletak tak bernyawa di kebun bambu. Ditemukannya mayat itu, sontak membuat warga Dusun Brumbung Desa Jambuwok Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto menjadi gempar pada Selasa (9/5-2017).
Sujiat (52), warga setempat mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan warga Dusun Sumbergede, Desa Jambuwok yang sedang mencari ikan di Sungai Brumbung sekitar pukul 13.00 Wib. Temuan itu kemudian dikabarkan ke warga Dusun Brumbung.
Tak ayal kabar penemuan mayat itu membuat ratusan warga yang penasaran menjejali lokasi. “Kondisi mayat tengkurap di tepi Sungai Brumbung,” kata Sujiat kepada wartawan di lokasi.
Sesosok mayat itu berjenis kelamin laki-laki. Saat ditemukan warga, mayat dalam posisi tengkurap mengapung di tepi Sungai Brumbung yang berada di kebun bambu milik Zainuri, warga setempat. Mayat yang sudah membusuk itu tersangkut ranting pepohonan bambu yang menjuntai ke sungai. Pakaian berupa celana jeans dan kemeja warna biru masih melekat pada mayat.
Lokasi penemuan mayat cukup sulit dijangkau. Pasalnya, posisi mayat berada pada kedalaman sekitar 4 meter dari permukaan jalan. Untuk menjangkaunya harus menuruni tebing sungai yang curam.
Sementara kebun bambu sebelumnya tak pernah dijamah warga setempat karena berupa semak ilalang dan pepohonan bambu yang cukup rimbun.”Ada warga sini yang beberapa hari tak pulang, namanya Ibat, usianya sekitar 20 tahunan,” ujar Suradi (49), warga Dusun Brumbung.
Untuk memastikan kecurigaan warga itu, polisi memanggil ibu pemuda yang dikabarkan hilang. Perempuan bernama Ismawiyah (45) itu diberi kesempatan petugas mengenali mayat tersebut setelah diangkat ke mobil polisi dari lokasi penemuan.
“Anak saya namanya Ibaturrosyad panggilannya Ibat, usianya 23 tahun. Dia sudah empat hari tidak pulang,” kata Ismawiyah.
Istri Solihin (47) ini menuturkan, sehari-hari Ibat berkerja sebagai kuli yang ikut angkutan material bangunan. Anak ke dua dari dua bersaudara itu meninggalkan rumah sejak Sabtu (6/5) malam. Lantaran tak pamit kepadanya, dia mengira Ibat sedang kerja lembur sehingga tak pulang.
“Saya melihat wajahnya (mayat) tadi mirip Ibat, bibirnya juga mirip. Kalau pakaiannya saya tidak tahu karena saya tidak ingat pakaian terkahir anak saya,” ungkapnya.
Sementara Kapolsek Trowulan, Kompol M Sulkan mengatakan, hasil pengenalan yang dilakukan Ismawiyah belum memberikan kepastian identitas mayat. Oleh sebab itu, pihaknya mengajak perempuan tersebut ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo untuk mengidenfikasi lebih detil.
“Nanti kami identifikasi dengan keluarganya di rumah sakit. Identifikasi nanti kami juga gunakan sidik jari dan bagian tubuh yang bisa dikenali pihak kekuarganya,” terangnya.
Sulkan menambahkan, mayat berjenis kelamin laki-laki itu diperkirakan meninggal sejak 2-3 hari yang lalu. Dia belum bisa memastikan penyebab kematian korban karena masih dalam penyelidikan. “Penyebab kematian masih kami selidiki, untuk kepastiannya kita tunggu hasil autopsi,” tandasnya. (kus/uyo)