IM.com – Keberadaan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) mendatangkan keuntungan bagi penciptaan iklim ekonomi yang kondusif di Jatim, khususnya sektor ekspor dan impor.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo menjawab pertanyaan media usai peresmian Kawasan Industri Terintegrasi JIIPE dan kapal pendukung tol laut oleh Presiden RI Joko Widodo, di JIIPE Kab. Gresik, Jumat (9/3-2018).
Menurutnya, pengembangan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri dapat memberikan nilai tambah sekaligus meningkatkan daya saing produk industri.
“Tujuan akhirnya adalah dapat mendorong ekspor. JIIPE terintegrasi dari seluruh keperluan yang dibutuhkan pengguna jasa, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap efisiensi biaya logistik,” ujar Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim.
Karena dapat menekan ongkos produksi, termasuk distribusi barang, Pakde Karwo menganggap JIIPE sebagai kawasan industri dan pelabuhan yang ideal di era sekarang ini. Dengan nilai lebih itu, perusahaan yang bergabung dalam JIIPE menjadi lebih kompetitif jika dibandingkan tempat lain.
Berdasarkan data, Jatim telah memiliki tujuh kawasan industri dengan total luasan 4.819,5 Ha, merupakan yang terluas keempat di Indonesia.
Pada tahun 2017, seluruh kawasan industri di Jatim menumbuhkan industri pengolahan Jatim sebesar 26,63 persen dan berkontribusi terhadap industri pengolahan nasional sebesar 21,40 persen.
Selain dengan mengembangkan kawasan industri, Pakde Karwo menjelaskan, Pemprov Jatim juga terus memberikan government guarantee kepada para investor berupa ketersediaan lahan, kemudahan perijinan, kecukupan power plant, serta buruh yang terampil dan demokratis.
“Government guarantee menjadi strategi Pemprov Jatim untuk meningkatkan investasi,” tegasnya.(kim/uyo)