IM.com – Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi jawa Timur, Yenrizal Makmur mengatakan, South-East Asia Bienniall Conference on Population and Health akan diikuti oleh 16 negara, diantaranya adalah Australia, Amerika, Iran, Brunei Darussalam, Timor Leste, Filipina, Vietnam, Myanmar, Malaysia, Singapura, Kamboja, Thailand, Laos, serta Indonesia selaku tuan rumah.
“Peserta konferensi terdiri dari para peneliti yang berasal dari berbagai kalangan, seperti akademisi, yang diharapkan dapat mengirimkan abstrak penelitian yang terstruktur terkait isu-isu kontemporer tentang kependudukan dan kesehatan di Asia Tenggara” katanya.
Konferensi ini, lanjut Kepala BKKBN Yenrizal, digagas dari kesepakatan antara Unibraw Malang, University of Portsmouth Inggris, dan BKKBN. Adapun tema konferensi diantaranya adalah Family Planning, Fertility and Population Dividend, Ageing, Population and Development, National and International Migration, Lifestyle Diseases and Mortality, dan Health System and Health Financing.
Masih menurut Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi jawa Timur, Yenrizal Makmur, puncak peringatan Harganas XXV pada 12 Juli 2018 mendatang akan dimeriahkan berbagai acara, diantaranya penyerahan anugerah kencana, penyerahan penghargaan pemenang lomba KB, program kependudukan, dan pembangunan keluarga, pameran produk unggulan kelompok UPPKS, pemberian bantuan, renovasi rumah, pemasangan PDAM gratis, dan bakti sosial.
Kepala BKKBN Yenrizal Makmur menambahkan, konsep peringatan Harganas tahun ini menggunakan empat pendekatan, yakni keluarga berinteraksi, keluarga berkumpul, keluarga peduli dan berbagi, dan keluarga berdaya. “Jadi peringatan Harganas tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya” tambahnya.
Dijelaskannya, perbedaan itu karena pada peringatan tahun ini lebih ditekankan pada kegiatan yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat dengan memaknai konsep peduli, berbagi, berkumpul, dan berdaya. Salah satunya, ada kegiatan kunjungan ke wilayah Kampung KB.
“Masyarakat di kampong KB masih minim akses pelayanan dan wilayah Kampung KB adalah daerah yang termarginalkan dengan cakupan program pembangunan yang masih rendah. Disitu akan dilaksanakan dialog, renovasi rumah, pemberian bantuan kursi roda, dan sembako. Ini sebagai upaya kepedulian” jelasnya. (kim/uyo)