IM.com – Proses penggarapan jalan yang selama ini mengisolasi Desa Jembul – Desa Rejosari dan Desa Jembul – Desa Ngembat telah terhubung. Terhubungnya jalan tembus tersebut disambung oleh segenap warga desa.
Suasana gembira ini tentunya tidaklah berlebihan, mengingat warga di kedua desa lainnya juga turut merasakan hasil program TMMD, utamanya dengan adanya jalan tembus yang menghubungkan Desa Jembul – Desa Rejosari dan Desa Jembul – Desa Ngembat. Kegembiraan tersebut sangat kentara pada sebagian warga Desa Ngembat khususnya Dusun Blentreng.
Untuk diketahui, Dusun Blentreng merupakan salah satu pedukuhan dari dua dusun yang berada dalam wilayah administrasi Desa Ngembat Kecamatan Gondang. Dusun Blentreng terdiri dari satu RW dan tiga RT berpenduduk 227 KK atau 687 jiwa terdiri dari 347 laki-laki dan 340 perempuan. Mayoritas warga bekerja sebagai petani.
Bagi warga pedukuhan di kawasan hutan lereng Gunung Semar ini, keberadaan jalan tembus sepanjang 1.700 meter yang menghubungkan Dusun Blentereng Desa Ngembat ke Desa Jembul Kecamatan Jatirejo memberi kegembiraan tersediri menyongsong perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 tahun.
Sebab dengan dibukanya akses jalan ini, bila masyarakat ingin ke Desa Jembul tidak harus memutar melewati Kecamatan Jatirejo, demikian pula sebaliknya, yang tentunya akan berdampak bagi pemberdayaan potensi dan mobilitas warga.
“Dibukanya akses jalan ini, dusun kami yang juga berada di kawasan lereng Gunung Semar tidak lagi terisolasi. Dan ini memudahkan untuk mengangkut hasil bumi yang akan kami pasarkan,” ucap Kepala Dusun Blentreng, Tohari (54).
Sementara Komandan SSK TMMD 102/2018 Kapten Inf Desto Jumeno menyatakan, jalan tembus Desa Jembul – Dusun Blentreng Desa Ngembat Kecamatan Gondang sudah tersambung sejak Kamis (25/07/2018). Dengan terhubungnya jalan tersebut dapat membantu kelancaran warga dalam mengangkut hasil bumi padi, jagung, cokelat, kopi, cengkeh, alpukat, petai, termasuk hasil hutan lainnya.
Ketika jalan ini berhasil terhubung, lanjutnya, banyak warga termasuk Kepala Dusun Blentreng yang datang di titik tembus jalan tersebut. Bahkan sebagian warga turut bergotong royong, membantu memilah dan menyingkirkan bongkahan batu. (dim/uyo)