IM.com – Kolonel Arm Budi Suwanto, S.Sos memberikan wawasan kebangsaan kepada ratusan santri Pondok pesantren (Ponpes) Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto yang diasuh KH.Mahfudz Syaubari, MA. Kamis (30/8-2018) pagi.
Pengasuh Ponpes Riyadlul Jannah yang disampaikan Ustadz M.Yusuf dengan mengajak para santrinya agar memiliki jiwa yang disiplin seperti TNI, yang kuat dan tidak mudah mengeluh.
Sementara Danrem, menyampaikan materi wawasan kebangsaan menangkal Hoax dan teror. Menurut alumnus Akmil 93, perkembangan teknologi yang demikian pesat di era globalisasi ditandai dengan perkembangan IT yang membuat jarak dunia semakin tipis.
“Perkembangan IT menyentuh semua segi kehidupan, yang dampaknya bisa positif dan negatif. Bagi kita yang mampu mengambil sisi positifnya, maka kita akan mampu bersaing dan berkompetisi menjadi negara yang maju dan modern, tapi apabila yang diambil sisi negatif akan menjadi negara yang terjajah dan mengalami kehancuran”, sebut Danrem.
Masih kata Danrem, “Bagaimana cara kita mengatasi hoax dan teror ini, perlu adanya keterlibatan seluruh komponen bangsa, sinergitas pemerintah, TNI/Polri dan semua elemen masyarakat,” imbuhnya.
Berbagai potensi konflik sosial yang dapat terjadi di Indonesia antara lain separatisme, radikalisme dan terorisme, isu komunisme, isu sara dan demo anarkis. Suatu Negara bisa pecah disebabkan karena bahasa dan Agama, Agama, ekonomi dan bahasa.
Ada beberapa cara agar NKRI tidak hancur dan terpecah belah adalah “Kita harus memiliki daya tangkal yang tangguh, mampu menghadapi setiap ancaman dan hambatan, memiliki tanggung jawab moral, cegah hasutan profokasi adu domba melalui ajak masyarakat menghilangkan sentimen sara dan ingat kembali bahwa Indonesia adalah bangsa besar bisa membangun jika semuanya bersatu,” pungkas Kolonel Budi.
Termasuk, lanjut Danrem pahami dan warisi nilai-nilai luhur bangsa yang saling menghormati perbedaan,semangat untuk bersatu, rela berkorban dan gotong royong, optimis dan percaya diri serta nasionalisme yang tinggi. (rem/uyo)