Ardi Kurniawan, atlet Paralayang KONI Jatim asal Kota Batu yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi jasad tertimbun reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu, Sealsa pagi (2/10/2018).

IM.com – Satu dari tiga atlet Paralayang Jawa Timur yang hilang selama empat hari pasca gempa dan tsunami Palu-Donggala, akhirnya ditemukan, Selasa (2/10/2018). Namun, Ardi Kurniawan, atlet Paralayang asal Kota Batu ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Jenazah Ardi ditemukan tim SAR di reruntuhan Hotel Roa-roa sekitar pukul 09.00 WIB. Jasad Ardi langsung bisa diidentifikasi melalui pakaian yang ia kenakan. Saat ditemukan, Ardi menggunakan celana pendek hijau bertuliskan PON 2016 dan KONI Jatim.

“Jenazahnya dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit di Palu untuk diotopsi. Tapi saya belum tahu rumah sakit yang mana,” kata Ketua Paralayang Jatim, Arif Eko Wahyudi ketika dihubungi, Selasa (2/10).

Saat gempa terjadi Ardi diduga berusaha menyelamatkan diri melalui tangga darurat. Di Hotel Roa-Roa, Ardi bersama dua rekannya, Reza Kambeyan dan Fahmi Ruddo saat gempa dan tsunami terjadi. Reza dan Fahmi hingga kini belum ditemukan.

Dengan demikian, dari 8 atlet dan pelatih paralayang asal Jatim, baru 6 orang yang ditemukan. dalam keadaan meninggal dunia. Sebelumnya, lima orang lainnya yang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat yakni Rama, Sugeng Santoso, Rizky D, Gigih Iman dan Viki Mahardika.

“Mereka sudah dievakuasi dan ditempatkan di lokasi yang aman. Khusus Sugeng, dia adalah pelatih yang tahun lalu mendapat penghargaan di peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) dan sekarang sudah dievakuasi di Malang,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim, Supratomo.

Delapan Atlet Puslatda Paralayang asal Jawa Timur ini sedianya mengikuti kejuaraan Indonesia Opening Paragliding XC FAI Cat 2 Palu Nomoni 2018, dipastikan masih belum ditemukan saat gempa dan tsunami.

Gempa disusul Tsunami menghantam Palu dan Donggala, Sualawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) sore. BMKG menyebutkan gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dengan terpusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pukul 17.02 WIB.

Gempa ini kemudian memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah pada malam harinya. Berdasarkan catatan Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT), terdata jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu Sulawesi Tengah sebanyak 1.203 orang. (im)

75

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini