IM.com – Penembakan misterius (Petrus) kembali menggemparkan penghuni Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Hari ini, timah panas dari penembak tak dikenal menyasar ruangan nomor 10.08 milik Anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan Kamar 20.03 yang dihuni legislator Fraksi PAN Totok Daryanto.
Peristiwa penambakan itu terindikasi terjadi bersamaan dengan kejadian serupa yang menyasar ruangan 16.01 milik anggota Fraksi Gerindra, Wenny Warouw dan ruang kerja 13.03 milik anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama pada Senin (15/10/2018) lalu. (Baca: Petrus Sasar Ruang Kerja Legislator Gerindra dan Golkar).
Namun peluru yang menembus tembok dan kaca di ruangan 10.08 baru diketahui staf ahli Vivi kemarin. Hanya temuan itu baru dilaporkan ke Pamdal DPR hari ini sekitar pukul 10.00 WIB pagi.
“Kemarin ini yang punya ruangan (Vivi dan Totok) enggak ada di ruangan. TA tadi baru hubungi kita, baru sadar. Ini kita sedang tunggu kepolisian. Mungkin akan dicocokkan secara balistik jenis peluru apakah sama dan sudut tembaknya dan persesuaian dengan lapangan tembak apakah cocok dengan kejadian kemarin,” kata Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad, Rabu (17/10/2018).
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu dalam keterangan pers menyebutkan, peluru yang menembus kaca dan tembok ruangan 10.08 berkaliber 9 milimeter, sama dengan yang ditemukan hari Senin (15/10/2018). Namun pihaknya Tim Labfor Polri tetap melakukan uji balistik untuk memastikan apakah peluru itu identik dari senjata yang sama.
“Kami bekerja dengan metode scientific investigation, melibatkan para ahli. Hasilnya akan disampaikan secara terbuka kepada publik, kata Roma di Mapolres Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).
Sebelumnya, penembakan juga menyasar dua ruangan kerja anggota DPR di Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (15/10/2018) sekitar pukul pukul 14.30 WIB. Peluru pertama menembus kaca dan tembok ruang kerja nomor 16.01 milik Wenny Warouw anggota Fraksi Gerindra di Lantai 16.
Sedangkan peluru kedua menembus ruang kerja nomor 13.13 milik anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama di lantai 13.
Dari hasil pengusutan, polisi menyebut peluru yang menembus dua ruangan kedua anggota DPR itu milik oknum anggota Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin). Walau demikian, Polda Metro Jaya tetap menangkap dua orang sebagai tersangka yakni IAW dan RMY yang berstatus PNS di Kementerian Perhubungan. (Baca: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Petrus di Ruang Kerja Dua Anggota DPR).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menegaskan kalau tembakan di gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Senayan yang baru dilaporkan hari ini adalah sisa empat tembakan nyasar Senin (15/10/2018).
“Informasi yang didapat dari Polda Metro Jaya, itu merupakan sisa dari empat peluru yang dilakukan penembakan oleh yang kemarin (Senin),” ujar Dedi sela-sela acara forum promoter Polri di kawasan Jakart Selatan, Rabu (17/10/2018).
Menurutnya, dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebelumnya, baru ditemukan dua peluru, dan hari ini ditemukan dua lagi.
“Jadi hasil olah TKP kemarin baru ditemukan dua peluru. Hari ini ditemukan lagi dua peluru langkah Polri tetap selesai melakukan olah TKP kemudian peluru yang diambil dari TKP itu dikirim ke Labfor,” tuturnya. (sun/im)