IM.com – Kepala Desa Sampangagung, Kutorejo, Suhartono cukup mujur mendapat kunjungan cawapres nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno. Maklum, Kades yang akrab disapa Lurah Nono ini dipenjara lantaran terlibat kampanye dan menggerakkan warganya untuk menyambut rombongan Sandi di Jalan Raya Mojosari-Pacet pada Minggu (21/10/2018) lalu.
Dalam safari politiknya di Jatim sejak kemarin, Sandi menyempatkan diri menjenguk Suhartono di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto. Kehadiran Sandi rupanya melecut semangat kades tim suksesnya itu agar tetap sabar dalam menjalani sisa hukumannya.
“Kunjungan ini khusus untuk Pak Lurah (kades). Kami berikan suport agar tabah dalam menjalani hukuman. Saya harap ini menjadi episode penting dalam kehidupan berdemokrasi kita yang berkeadilan,” ungkap Sandi, Rabu (02/01/2019).
Dalam kesempatan itu, Suhartono memberikan cindera mata berupa kerajinan dari koran bekas berbentuk Prabowo-Sandi dan burung merak kepada Sandiaga Uno.
“Saya tidak membawa apa-apa, malah Pak Lurah (Suhartono) memberi hadiah dari koran berbentuk merak, pak lurah ingin agar Prabowo Sandi berkembang dan mekar,” tutur Sandi.
Lurah Nono dijebloskan ke penjara setelah divonis dua bulan penjara dan denda Rp 6 juta subsider satu bulan. Ia terbukti kasus pelanggaran pemilihan umum karena membagikan uang pecahan Rp 20 ribu dengan jumlah total sekitar Rp 20 juta kepada warga yang ikut mencegat rombongan Sandi. (Baca: Kades Pendukung Sandiaga Hanya Divonis 2 Bulan Denda Rp 6 Juta, Tetap Banding).
Terkait hukuman yang diterima Lurah Nono ini, Sandi enggan berkomentar. “Saya memberi semangat, tapi justru pak lurah balik memberikan semangat kepada saya agar tidak kendor,” tuturnya.
Suhartono berbagi kamar sel dengan enam orang napi lainnya. Kepada Sandi, kades yang biasa berpenampilan nyentrik itu mengaku tidak bisa tidur di dalam sel tahanan.
“Katanya tidak bisa tidur, ya bagaimana bisa, kan satu kamar ada enam orang,” ucap Sandi. (jan/im)