Jenazah Joko Santoso (71) dievakuasi para tetangga disaksikan petugas kepolisian di rumahnya, Gang Miji Baru 1, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Rabu (30/1/2019).

IM.com – Seorang kakek berusia 71 tahun nekat mengakhiri sisa hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya setelah cerai dengan sang istri. Saat ditemukan pertama kali oleh tetangganya, Joko Santoso sudah dalam kondisi tergantung d teras rumahnya, Gang Miji Baru, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Rabu (30/1/2019).

Saat itu, leher korban terikat dengan tali tampar warna jingga yang diikat pada rangka galvalum. Kakek 8 cucu itu menjadikan sebuah kursi kayu sebagai pijakan untuk gantung diri.

“Ibu-ibu yang pertama kali melihat korban tergantung di teras rumah langsung teriak minta tolong,” kata Ketua RT 1 Miji Baru, Gunawan Cahyono kepada wartawan di rumahnya, Rabu (30/1/2019).

Melihat korban tergantung, warga melapor ke asrama polisi tak jauh dari rumah korban.

“Tak seberapa lama polisi dan sejumlah relawan datang di lokasi kejadian,” lanjutnya. Mereka langsung melakukan olah TKP dan memeriksa kondisi korban.

Gunawan mengatakan, korban hanya tinggal bersama istrinya, Siti Umbari (65) dan salah satu anaknya. Saat kejadian, istri dan anak korban berada di dapur rumah karena sedang memasak.

Ia menduga korban nekat bunuh diri karena tekanan batin setelah resmi bercerai dengan istrinya. Santoso bercerai dengan istrinya karena ketahuan selingkuh dengan wanita lain.

Namun, wanita idaman lain itu telah pergi sehingga memaksa korban kembali ke istrinya.

“Kata salah satu anaknya, korban mengajukan gugatan cerai 2 bulan yang lalu, tapi surat cerainya baru turun kemarin. Keluarganya kumpul di rumahnya kemarin,” terangnya. Ketua RT memastikan, tidak ada pertikaian di antara anggota keluarga korban dalam pertemuan itu.

Di sisi lain, kata Gunawan, bapak 5 anak itu rupanya mudah naik pitam karena mengidap tekanan darah tinggi. Walau demikian, korban adalah sosok yang baik dan rajib beribadah.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Julian Kamdo Waroka membenarkan, korban selama ini mengidap tekanan darah tinggi dan rutin meminum obat.

“Motif sesungguhnya kami belum dapat,” tandasnya.

Waroka menjelaskan, tim identifikasi telah memeriksa kondisi korban. Hasilnya, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan pada tubuh korban.

“Keluarga korban menolak autopsi, mereka menerima apa yang terjadi. Sehingga jenazah langsung kami serahkan ke keluarganya,” ujarnya.

Namun untuk memastikan motif bunuh diri, polisi masih melakukan pendalaman. (tik/im)

Joko Santoso nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di teras rumah, Rabu (30/1/2019).

92

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini