Ratusan umat Hindu melakukan ritual Melasti Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 bertema 'Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019’ di petirtaan Jolotundo, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (2/3/2019).

IM.com – Ratusan umat Hindu Dharma Mojokerto mendoakan Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019 berlangsung lancar dan sukses. Doa dan harapan itu sesuai dengan kegiatan Melasti Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 bertema ‘Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019’ di petirtaan Jolotundo, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (2/3/2019).

Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jatim, I Gusti Ketut Budiarte mengatakan, tema Melasti Hari Raya Nyepi tahun 2019 itu mencerminkan harapan umat Hindu. Dalam ritual kegiatan Melasti di Jolotundo, ratusan umat hindu berdoa agar seluruh rangkaian Pemilu 2019 berjalan sukses dan menghasilkan pemimpin serta wakil rakyat yang mementingkan kesejahteraan rakyat.

“Harapan kami, sukses pemilu, bebas memilih apa saja sesuai hati nurani. Di Hindu berpolitik wajib, tapi politik yang positif, kalau yang negatif di etika salah,” kata I Gusti Ketut di Jolotundo, Mojokerto, Sabtu (2/3/2019).

Selain harapan dan doa, PHDI dalam kesempatan itu juga mengajak umat hindu di seluruh Indonesia ikut menyalurkan hak pilihnya. Meski bukan mayoritas, suara masyarakat Hindu turut menentukan suksesnya pesta demokrasi lima tahunan.

“Jadi harus mencoblos jangan golput,” tandasnya.

Perayaan Melasti ini mempunyai arti sebagai penyucian diri sebelum menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Gusti memaparkan ada lima rangkaian kegiatan menyambut Hari Raya Nyepi.

“Melasti namanya penyucian buana agung, buana alit alam semesta dan diri pribadi. Saya lihat di swastika begini arah vertikal ke atas hari ini pembersihan alam semesta,” tuturnya.

Setelah melaksanakan Melasti, umat Hindu Dharma akan melanjutkan rangkaian Nyepi dengan Tawur Agung, Bakti Sosial, Dharma Santi (halal bihalal) dan Catur Brata Nyepi. Gusti Ketut menerangkan, Catur Brata Nyepi yang digelar tepat saat perayaan Hari Raya Nyepi mewajibkan umat hindu agar tinggal di rumah.

“Tidak pergi kemana-mana, tidak boleh kerja, tidak boleh menyalakan api, tidak boleh bepergian dan tidak boleh hiburan. Selanjutnya Ngembak Ngeni (syukuran) setelah Catur Brata Nyepi,” tegasnya. (jan/im)

61

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini