IM.com – Koramil JajaranKodim 0815 Mojokerto mengerahkan para Babinsa membantu dan mendampingi kegiatan panen padi di wilayah binaan masing-masing.
Salah satunya Babinsa Koramil 0815/09 Mojosari, Serma Masruri yang turun langsung membantu panen padi di lahan seluas 200 bata atau sekitar 0,3 hektar, milik Anwar, Poktan Sumber Lestari, Dusun Jotangan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Di lahan sawah yang ditanami jenis padi varietas Situbagendit tersebut panen padi dilakukan secara manual dan langsung dirontokan menggunakan alat perontok milik warga sekitar.
Sedangkan untuk produktivitas padi dalam satu hektar sekitar mencapai 7,76 ton per hektar, sedangkan untuk luasan sawah 200 bata diperkirakan mendapatkan gabah seberat 2,32 ton.
“Sementara untuk harga gabah kering panen (GKP) yang berlaku di pasaran saat ini pada kisaran Rp 3.700,- per kilogram dan untuk harga gabah kering panen (GKP) mencapai Rp 4.700,- kilogram”, terang Serma Masruri di sela-sela kegiatan pendampingan.
Masih di wilayah Koramil 0815/09 Mojosari, aktivitas pendampingan panen padi juga berlangsung di wilayah lainnya, seperti Desa Kebon Dalem, Desa Awang-Awang dan desa-desa lainnya.
Kegiatan panen padi di tersebut tak lepas dari pantauan dan pendampingan dari Serda M. Sudianto, Babinsa Kebon Dalem dan Babinsa Awang-Awang Serda Kasiadi.
Terpisah, Danramil 0815/09 Mojosari Kapten Arh Anang Suprianto, mengatakan, aktivitas pendampingan yang dilakukan para Babinsa merupakan bagian dari upaya khusus ketahanan pangan guna mendukung dan membantu petani dalam pencapaian swasembada pangan yang diprogramkan pemerintah.
“Pengawalan dan pendampingan yang dilakukan para Babinsa ini tidak hanya saat panen padi saja, namun juga dilakukan ketika pendistribusian benih dan pupuk. Selain itu Babinsa juga aktif turun ke lapangan mulai masa penyiapan lahan, masa tanam dan masa perawatan”, terangnya.
“Dengan turunnya Babinsa ke lapangan diharapkan mampu memberikan motivasi bagi petani dalam meningkatkan produksi pangan. Babinsa juga tentunya akan membantu setiap hambatan dan kendala yang dihadapi petani guna dicarikan solusi mengatasinya namun tentunya akan dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Poktan dan PPL atau BPP setempat”, pungkasnya. (penrem 082)