IM.com – Ini adalah sebuah sambungan cerita dari buku Kebun Ma’rifat yang sebelumnya sudah diposting pada Selasa (07/05-2019) dengan judul ‘Pohon Jeruk Beriman Kepada Allah’. Maka sambungan ceritanya adalah,….
Manusia seperti kami. Mereka semua diciptakan oleh Allah Yang Esa, sebagai anak anak Adam a.s., dan mereka semua termasuk dalam keluarga manusia. Ada satu Sesembahan dan satu rasa untuk setiap orang.
Demikianlah adanya. Namun sebagian orang berkata bahwa tidak ada Tuhan. Itu seperti perkataanku yang menyatakan bahwa diriku tidak memiliki buah.
Pendapat ini berasal dari kebodohan. Jika mereka mempunyai nilai kearifan sebesar atom pun, mereka pasti percaya bahwa Allah itu Ada. Inilah pendapatku.
Wahai orang agung. Allah menciptakan kita semua dan memberi lidah kemampuan untuk mengecap yang baik dan yang buruk. Allah adalah Dia Yang memberi makanan kepada kalian.
Allah adalah Dia Yang menempatkan sinar di mata kalian, membuat hidung kalian bisa mencium bau dan telinga kalian bisa mendengar. Sehingga kalian bisa memahami apa yang kalian dengar.
Dia memberkati hati kalian dengan keagungan kearifan-Nya. Dia memberi kalian tangan dan kaki sehingga bisa memberi, menerima, dan melakukan apa saja yang perlu dilakukan. Dia memberi kalian wajah dan bentuk manusia yang cantik. Siang dan malam, kapan saja kalian lapar,
Dia memberi makanan. Sesuai dengan keadaan kalian pada saat tertentu, Dia memberi kalian air, buah-buahan atau ienis-ienis makanan lainnya, kadang-kadang lebih banyak dan kadang-kadang lebih sedikit. Dia mengetahui semua kebutuhan kalian.
Allah adalah Dzat Yang memberi kita semua jenis makanan. Tanpa Dia, tak satu pun atom bergerak, tak satu batang rumput pun melengkung. Kita harus percaya hal ini dengan kepastian yang mutlak. Manusia yang tidak menerima hal ini, yang tidak percaya bahwa Allah itu Ada laksana pohon yang berbuah lebat yang berteriak, “Aku tidak punya buah!’
Allah hidup bersama manusia. Dia menciptakan manusia, Dia melindungi manusia dan Dia membantu manusia dengan segala kebutuhannya. Ketika manusia sudah diberi begitu banyak, maka sangatlah dungu yang mengatakan Allah itu tidak ada.
Jika kalian memiliki kearifan, kalian akan sadar bahwa manusia tidak akan percaya kepada Allah sebelum kebodohan, egoisme, hasrat, kecemburuannya, mulai meninggalkannya. Ketika manusia mulai menjalani kehidupannya dengan benar, meninggalkan sisi kiri dan mendekati sisikanan, maka kearifan akan masuk dalam dirinya.
Barulah manusia akan percaya kepada Allah. Tapi selama manusia tetap iumud, maka kearifan tidak bisa masuk dalam dirinya. Duhai manusia bijak, bagaimana pendapatmu?” “Aku setuju dengan apa yang kau katakan, wahai pohon jeruk.”
Demikianlah adanya, cucu-cucuku. Apakah kalian mengerti sekarang? Jika sebuah pohon bisa tahu bahwa Allah itu Ada, maka manusia jelas bisa melakukannya pula. Kalian pasti memahami. Amin. (uyo-habis)