IM.com – Jika menilik tingkat kebutuhannya, ruas tol Mojokerto-Gempol yang melintasi Mojosari ini bisa menjadi solusi memecah kepadatan –bahkan kemacetan- arus kendaraan di ruas tol Surabaya-Gempol. Sebab ruas tol Surabaya-Gempol ini diprediksi akan menjadi salah satu ruas terpadat dalam rangkaian Tol Trans Jawa.
Betapa tidak, ruas tol sepanjang 37 km ini menampung semua kendaraan dari arah Timur (Bali/Banyuwangi serta Jember/ Lumajang) serta dari arah Selatan (Malang dan sekitarnya) yang hendak menuju ke Surabaya maupun wilayah barat (jalur selatan Trans Jawa maupun pantai utara).
Semua kendaraan yang menuju Surabaya dan sebaliknya masuk melewati di gerbang Tol Gempol/Porong. Alhasil, jumlah volume kendaraan yang menumpuk di ruas tol ini akan tinggi hingga bisa menghabiskan waktu perjalanan 2 jam lebih.
Setelah lolos dari ruas Surabaya-Gempol, kendaraan yang bertujuan ke arah barat tol Trans Jawa (jalur selatan) kembali harus berjubel di gerbang tol Warugunung untuk melintasi ruas Surabaya-Mojokerto (Sumo). Secara normal, perjalanan dari Warugunung sampai Mojokerto bisa menghabiskan waktu sekitar 30 menit.
Maka, dengan adanya ruas tol Mojokerto-Gempol, diyakini akan mengurai sumber kemacetan panjang di tol Trans Jawa di titik Gempol-Surabaya. Kendaraan dari wilayah timur (Probolinggo, Banyuwangi hingga Bali) yang menuju daerah barat (tol Trans Jawa) seperti Yogyakarta sampai Jakarta maupun sebaliknya bisa memotong jalan melewati ruas tol Mojokerto-Gempol.
Waktu tempuh normal untuk perjalanan Gempol-Mojokerto diperkirakan sekira 45 menit. Hal ini tentu sangat menghemat waktu perjalanan bagi pengendara.
Sayangnya, PT Waskita Toll Road yag mengusulkan pembangunan ruas tol Mojokerto-Gempol belum berencana melanjutkan usulan inisiasi tol, setidaknya sampai akhir tahun lalu.
Meskipun, anak usaha PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) itu telah mendapatkan persetujuan prakarsa dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada tahun 2018 lalu. (Baca: Apa Kabar Ruas Tol Mojokerto-Mojosari-Gempol?).
“Masih belum ada ya, mungkin kami lebih ke membahas ruas yang mau kami jual untuk tahun depan. Pembahasannya dimulai dari sekarang karena prosesnya panjang,” tutur Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto. (im)