IM.com – Kebakaran lereng Gunung Welirang masih meluas dan belum padam, Kamis petang (03/10-2019).
Kepala Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi, menemukan sejumlah penyebab kesulitan memadamkan kebakaran di lereng Welirang.
“Standard operasional prosedur (SOP) kami ketika terjadi kebakaran pasca itu dilakukan monitoring dan evaluasi, ” ujarnya.
Monitoring artinya untuk mengetahui apakah api yang sudah dipadamkan sudah betul – betul padam. Sedangkan evaluasi, untuk mengetahui sumber api dari mana dan penyebabnya apa.
Berdasarkan pantauan di lokasi, belum semua titik api bisa dipadamkan. Karena menurut Ahmad, lokasi kebakaran cukup tinggi sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), menyebabkan petugas kesulitan segera memadamkan.
“Kondisi medan itu jadi penyebab petugas sulit menjangkau untuk memadamkan api. Kami berjalan menuju di bawah titik api saja, butuh waktu 5 – 6 jam baru sampai. Tenaga dan personal kami terbatas, sehingga sulit segera bisa kami padamkan, ” pungkasnya. (rei/uyo)