Para mahasiswa Unej bersama Koorpus KKN LP2M Unej Ali Badrudin, Kepala DLH Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin, Camat Mojosari Faizun, Kepala Desa Ngimbangan Rudi Subagiyo, dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hermanto Rohman di Balai Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Jum'at (10/1/2020).

IM.com – Sebanyak 20 mahasiswa Universitas Jember (Unej) mengeksplorasi potensi Desa Ngimbangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, yang berbasis lingkungan.

Kegiatan tersebut dilakukan dalam agenda Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur dalam tajuk “Brantas Tuntas”.

KKN kolaboratif Brantas Tuntas ini dicanangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sebanyak 20 mahasiswa Unej tiba di Desa Ngimbangan pada Jumat kemarin (10/1/2020) dan akan melaksanakan KKN selama 40 hari.

“Tema KKN yang dikembangkan menyesuaikan dengan kebutuhan desa  yaitu terkait dengan masalah lingkungan,” kata Koordinator Pusat (Koorpus) KKN LP2M Unej, Ali Badrudin, saat melepas para mahasiswa di Balai Desa Ngimbangan.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Unej di desa setempat, Hermanto Rohman, mengatakan ada beberapa program kerja yang akan menjadi fokus kegiatan mahasiswa.

Antara lain pembentukan dan pemberdayaan komunitas peduli lingkungan; lomba kreativitas peduli lingkungan; pembentukan lembaga sadar lingkungan dan media informasi berwawasan lingkungan; dan jambore desa peduli lingkungan.

“Kami harapkan KKN tematik berwawasan edukasi di bidang lingkungan ini bisa jadi stimulus masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dan mengelola potensi desa dengan baik,” kata Hermanto.

Kepala Desa Ngimbangan, Rudi Subagiyo, berterimakasih kepada LP2M Unej yang sudah memberikan kepercayaan kepada desa setempat sebagai lokasi KKN tahun ini. “Harapan kami semoga kerjasama ini dapat berjalan lancar dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin, berharap mahasiswa KKN dapat melakukan edukasi kepada masyarakat tentang lingkungan dalam hal ini sampah. “Hal ini seirama dengan program desa dan Kabupaten Mojokerto,” ujarnya. (im)

640

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini