IM.com – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19) yang diisolasi di RS Gatoel Kota Mojokerto meninggal dunia. Meskipun pihak rumah sakit belum memastikan apakah pasien berusia 57 tahun itu meninggal dunia karena terjangkit Covid-19.
Pasalnya, pasien tersebut menolak tes swab sebelum meninggal dunia pada Senin tengah malam (30/3/2020). Namun dari hasil foto thoraks atau rontgen bagian dada akhirnya diketahui terdapat infiltrat pada paru-paru pasien yang menjadi salah satu indikasi corona.
“Saat kami lakukan pemeriksaan (tes swab) sesuai standard PDP, pasien menolak. Jenazah telah dimakamkan di Trowulan. Tentu pemulangan dan pemakamakan sesua prosedur pasien positif Covid-19,” kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Christiana Indah Wahyu, Selasa (31/3/2020).
Pasien berusia 57 tahun ini datang dari Jakarta untuk menjenguk anaknya di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Sabtu (21/3/2020). Dua hari kemudian, Senin (23/3/2020), ia dilarikan ke RS Gatoel.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, ia akhirnya dipindahkan ke ruang isolasi pada Jumat (27/3/2020). Indah mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan laboratorium dan rontgen, diketahui pasien tersebut menderita mual dan keringat dingin dengan suhu tubuh 37,8 derajat celsius.
“Trombosit dan leukositnya turun.Sedangkan dari hasil rontgen tidak ada gambaran infiltrat. Kemudian didiagnosa demam berdarah,” ungkap ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto itu.
Sehari setelah berada di ruang isolasi atau Sabtu (28/3/2020) kondisi pasien memburuk. Upaya pihak rumah sakit dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk membawa pasien ke rumah sakit rujukan PDP Corona ke Surabaya dan Sidoarjo pun gagal.
“Rumah sakit rujukan PDP Covid-19 di Surabaya dan Sidoarjo semuanya penuh,” tutur Indah.
Hingga akhirnya pasien meninggal dunia di RS Gatoel pada Senin tengah malam (30/3/2020).
Sementara pada update virus corona di Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan. Hingga Selasa sore (31/3/2020), jumlah PDP Corona sebanyak 28 orang. Dua PDP meninggal dunia, 16 pasien lainnya masih menjalani perawatan di ruang isolasi beberapa rumah sakit.
Dua PDP yang meninggal dunia dinyatakan negatif Corona. Keduanya yakni TKI asal Kecamatan Puri yang menjadi TKI di Malaysia. Ia meninggal dunia di RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari. (Baca: Satu PDP Virus Corona di Mojokerto Meninggal Dunia).
Serta PDP berusia 36 tahun yang meninggal dunia pada Jumat (27/3/2020). Pasien ini sempat dirawat di rumah sakit yang sama setelah melakukan perjalanan di Surabaya.
Sementara 16 PDP yang dirawat masing-masing 10 pasien diisolasi di RSUD Prof Dr Soekandar. Serta PDP saat ini dirawat di 5 rumah sakit berbeda.
“Dari 28 PDP, 10 orang sudah kami pulangkan karena negatif corona,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko. (im)