IM.com – Polisi belum bisa memastikan penyebab kecelakaan kerja di pabrik PT Energi Agro Nusantara (Enero), Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Polresta Mojokerto meminta tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim guna menyelidiki penyebab kecelakaan yang menewaskan tiga pekerja.
Sejumlah dugaan mencuat setelah kecelakaan tersebut. Dugaan dari Satreskrim Polresta Mojokerto menyebutkan bahwa korban tewas karena tercebur ke dalam kolam penampungan limbah.
“Penyebab pastinya masih menunggu hasil identifikasi jasad korban oleh tim Lafbor Polda Jatim,” kata Kasatreskrim Polresta Mojokerto, AKP Sodik Efendi, Sabtu (11/4/2020).
AKP Sodik menjelaskan, pihaknya juga terus melakukan investigasi dan olah TKP di samping penyelidikan yang dilakukan Tim Labfor Polda Jatim. Polisi masih menunggu kondisi dua pekerja selamat dari kecelakaan membaik untuk dimintai keterangan sebagai saksi kunci.
“Dari olah TKP sementara, dugaan kita mereka ini terpeleset kemudian tercebur dalam kolam penampung limbah. Semua masih di lapangan,” ujarnya.
Sebelumnya, ada dugaan tiga korban meninggal dunia akibat menghirup gas beracun yang menyembur dari tabung preselting. Tabung ini juga terletak di area kolam penampungan limbah, di mana ketiga korban saat itu bekerja.
Ada juga dua pekerja lain saat itu berada di area tersebut juga menjadi korban, namun berhasil selamat. (Baca: Tabung Gas PT Enero Menyembur, Tiga Pekerja Tewas, Dua Lainnya Syok).
Keterangan dokter IGD RSUD Basoeni dr Evy Maretnawati menguatkan dugaan ini. Indikasi korban tewas akbat tercebur kolam sangat lemah mengingat pihaknya tidak menemukan adanya luka di tubuh korban tewas maupun yang selamat.
”Kecurigaan kami keracunan. Baunya etanol,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, lima pekerja pabrik bioetanol PT Enero di Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto mengalami kecelakaan kerja, Sabtu (11/04/2020) sekitar pukul 09.00 WIB. Tiga pekerja meninggal dunia dan dua orang lain dirawat di ruang IGD RSUD RA Basoeni.
Humas PT Enero Ariel Hariadi mengatakan, kecelakaan terjadi ketika pekerja yang sedang menguras dan membersihkan kolam penampungan limbah. Tabung gas preselting yang diduga menyemburkan gas beracun juga berada di sekitar kolam tersebut.
“Penyebabnya apa masih kami telusuri, lebih lengkapnya belum bisa kami kabari. Ini masih suasana bingung dan kalut,” ujar Ariel. (im)