IM.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengukuhkan Bupati Ikfina Fahmawati sebagai Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto 2021. Pengukuhan ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan gizi, kesehatan, pengasuhan dan kesehateraan anak usia dini melalui lembaga pendidikan PAUD.
Pengukuhan berdasarkan SK Gubernur Jatim Nomor: 188/511/KPTS/013/2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Bunda PAUD Kab/Kota Provinsi Jatim. Pengukuhan dilakukan serentak kepada 35 orang dari kota/kabupaten se-Jawa Timur di Gedung Grahadi, Senin (20/9/2021) siang.
Kepada 35 orang Bunda PAUD Kab/Kota yang dikukuhkan, Gubernur Khofifah berpesan agar lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jawa Timur, mampu mengintegrasikan nilai-nilai holistik integratif. Termasuk mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraannya.
Holistik integratif juga mengacu pada PR nasional, yakni menurunkan stunting (kekurangan gizi kronis penyebab pertumbuhan lambat) secara lebih signifikan. Melalui pendidikan PAUD yang baik, anak-anak diharapkan juga akan selalu termonitor asupan gizinya. Mengingat problem stunting, sangat berpengaruh terhadap pola pemberian makanan bergizi dan seimbang.
“Anak merupakan aset bangsa yang menentukan masa depan bangsa dan negara. Maka pengembangan anak usia dini yang holistik integratif dan berkualitas merupakan salah satu kunci penting pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini. Sehingga para Bunda PAUD yang baru saja dilantik ini menjadi bagian dari penguatan SDM Indonesia yang berkualitas lahir batin,” katanya.
Untuk itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi seluruh pihak dan berbagai elemen baik masyarakat, pemerintah dan berbagai pihak untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia dini secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan anak Indonesia khususnya Jatim, yang sehat, cerdas, dan berkarakter sebagai generasi masa depan yang berkualitas dan kompetitif.
Gubernur Khofifah menjelaskan, dalam pendidikan PAUD terdapat berbagai unsur yang harus saling mendukung satu dengan yang lain. Mulai dari sarana prasarana pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, masyarakat dan unsur lainnya. Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan pembinaan serta pelatihan bagi unsur-unsur terkait salah satunya guru atau tenaga pendidiknya.
“Pendidikan di PAUD ini bagaimana anak-anak bisa mengenali ekosistem di lingkungannya yang hari ini bergerak sangat dinamis. Maka proses rekrutmen dari guru PAUD ini harus menjadi perhatian bagaimana kompetensi dan pemahamannya mencakup nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni ini harus menjadi satu kesatuan,” tambah Khofifah.
Salah satu yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan adalah kualitas SDM, seperti yang tertuang dalam lima program prioritas Presiden dan Wakil Presiden RI. Bahwa seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, maka yang harus dilakukan adalah menurunkan angka stunting, termasuk di dalamnya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
“Penurunan angka stunting, AKI dan AKB ini, harus menjadi satu kesatuan. Hal ini dikarenakan ketiga hal tersebut menjadi referensi bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM dan daya saing” tambah Khofifah.
Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Jatim ini meminta agar ke depannya tiap desa di Jatim harus memiliki PAUD. Hal ini dikarenakan PAUD merupakan tahapan pendidikan anak usia dini yakni usia 0-6 tahun atau yang biasa disebut golden age.
“Dengan adanya PAUD di setiap desa maka diharapkan anak-anak di usia golden age ini mendapatkan pendidikan yang membentuk karakter anak sejak dini, tentunya dengan pemberian gizi yang seimbang, stimulasi dan atau rangsangan bekaitan dengan perkembangan otaknya. Selain itu pendidikan PAUD menjadi tahapan pendidikan yang membantu anak-anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Mohon para Bunda PAUD untuk bisa berkeliling terjun ke lapangan di wilayahnya memastikan jangan sampai ada PAUD yang mengajarkan nilai-nilai yang tidak semestinya,” pesannya.
Turut hadir dalam acara ini Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI Santi Ambarrukmi, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Kepala Biro Kesra Hudiono, Ketua Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Provinsi Jatim Gardjati Heru Tjahjono, serta berbagai organisasi mitra seperti Forum PAUD Jatim, serta Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Jatim. (im)