IM.com – Langkah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden 2024 terus mendulang dukungan dari jalur hijau di Jawa Timur. Selain kader partainya, politisi yang akrab disapa Cak Imin baru saja menuai suara warga Nahdlatul Ulama Kabupaten Mojokerto.
Gaung dukungan warga NU Kabupaten Mojokerto kepada Muhaimin Iskandar terdengar dari nahdliyin perempuan. Kaum hawa NU menyatakan siap mempersembahkan suaranya untuk Cak Imin pada Pilpres 2024 mendatang.
“Keinginan besar kami adalah Presiden RI dari NU, kami melihat Cak Imin selaku kader NU dan cucu pendiri NU ini sangat layak menjadi Presiden RI,” kata Koordinator Kader Perempuan NU se-Kabupaten Mojokerto Khofifah dalam keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).
Pernyataan tertulis ini menyusul deklarasi dukungan perempuan NU Kabupaten Mojokerto kepada Muhaimin Iskandar sebagai capres 2024 di Villa Agape, Pacet, Rabu (26/1/2022) lalu. Dalam kesempatan itu, Khofifah tak segan mengungkapkan keinginan kader perempuan NU di Mojokerto untuk terlibat langsung dalam dukung-mendukung kandidat pada pesta demokrasi lima tahunan.
Beranjak dari kemauan itu, maka pilihan calonnya jatuh kepada Cak Imin. Khofifah mewakili perempuan NU Mojokerto menganggap Wakil Ketua DPR RI itu sebagai sosok nahdliyin tulen yang selama ini konsisten memperjuangkan aspirasi warga NU melalui kendaraan politiknya, PKB.
“Contoh nyata yang dilakukan oleh PKB dibawah kepemimpinan Gus Muhaimin,” ungkapnya.
Secara spesifik, Khofifah menyebutkan beberapa andil PKB besutan Muhaimin Iskandar dalam memperjuangkan aspirasi nahdliyin adalah lahirnya UU Pesantren dan mendorong pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Menurutnya, kehadiran regulasi tersebut sangat dibutuhkan dalam menjamin keamanan dan kenyamanan bagi eksistensi santri serta hubungan sosial masyarakat pada umumnya.
“Karena itu, kami Kader Perempuan NU akan berjuang untuk memenangkan Gus Muhaimin,” cetus Khofifah.
Sebelumnya, deklarasi dukungan serupa untuk Muhaimin Iskandar juga disuarakan kader NU di beberapa daerah di Jatim. Antara lain Banyuwangi, Sidoarjo, Gresik, dan Pasuruan.
Aksi politik nahdliyin tersebut kontan mendapat teguran (warning) dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Induk ormas islam terbesar di Indonesia itu secara resmi memanggil PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo terkait dukungan politik kepada Cak Imin dan dilakukan di gedung mereka.
Wasekjen PBNU Rahmat Hidayat Pulungan juga mengingatkan PKB, khususnya Muhaimin Iskandar. Ia berujar, Cak Imin dan PKB tidak boleh melupakan sejarah dan salah kaprah dalam berorganisasi. Padahal, dalam kepengurusan baru Gus Yahya periode 2022-2027 dikatakan bahwa pihaknya tidak ingin NU dibawa lebih jauh ke politik praktis. (im)