IM.com – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati memastikan ketersediaan BBM (Bahan Bakar Minyak) sampai lebaran 2022 aman. Kepastian ini menepis isu keterlambatan pasokan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) wilayah Kabupaten Mojokerto menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Ikfina memastikan stok BBM aman setelah turun melakukan pengecekan ke sejumlah SPBU, Jumat (29/4/2022). Didampingi Kepala Kadisperindag Kabupaten Mojokerto, Iwan Abdillah, Inspeksi Mendadak (Sidak) di antaranya menyasar Pom di Ngrowo, Kecamatan Bangsal dan Kecamatan Mojosari.
“Kita turun di lapangan ini untuk memastikan ketersediaan barang (BBM) menjelang lebaran. Dari dua SPBU yang sudah kita datangi semuanya tersedia dengan baiknya stok aman,” kata Ikfina.
Ikfina menjelaskan, dari keterangan pihak pengelola SPBU terjadi lonjakan terhadap permintaan BBM saat mendekati lebaran Idul Fitri. Terlebih, ada kecenderungan lonjakan permintaan pertalite karena banyak pemilik kendaraan yang beralih dari RON 92 (Pertamax) ke RON 90.
“Perhatian kita saat ini adalah Pertalite karena meningkatnya permintaan dari masyarakat. Pasokan BBM di SPBU wilayah Kabupaten Mojokerto menjelang sampai saat lebaran semuanya dalam kondisi terkendali, tidak ada keterlambatan maupun pengurangan volume,” jelasnya.
Pemda melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Disperindag Kabupaten Mojokerto terus memantau ketersediaan agar masyarakat tidak kesulitan memperoleh BBM. Selain itu, pihaknya meminta pengelola SPBU juga turut menjaga pasokan agar tidak terjadi kelangkaan BBM saat momen lebaran.
“Kita selalu koordinasi dan informasi dari Disperindag dengan pihak distributor Pertamina yang memasok BBM di seluruh SPBU Mojokerto. Mereka menyatakan bahwa jika stok di SPBU sudah mulai turun. Mereka juga langsung menghubungi pihak distributor yang akan memasok dan itu juga tidak ada masalah, tidak ada keterlambatan dan pengurangan volume, semuanya masih dalam kondisi yang terkendali,” terangnya.
Pihaknya menegaskan tugas dari pemerintah sebagai tim pengendali inflasi daerah adalah bagaimana bagaimana barang-barang ini dalam proses kenaikannya itu masih dalam batas wajar. Kendati demikian dalam melakukan pengendalian harga, terdapat metode dasar yang digunakan oleh pemerintah.
“Yakni dengan menggunakan patokan 4K, ketersediaan barang, kemudian kelancaran distribusi, kemudian keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif,” tuturnya.
Ikfina berharap tidak terjadi kelangkaan BBM menjelang maupun setelah lebaran di Kabupaten Mojokerto. Selain memastikan ketersediaan BBM, Bupati Ikfina juga meninjau harga dan stok distributor bahan pangan di gudang penyimpanan Desa Ngrame, Kecamatan Pungging.
“Kita tidak hanya mengawasi ketersediaan BBM saja tapi juga ketersediaan bahan kebutuhan pokok menjelang lebaran yang memang ada beberapa kenaikan namun masih relatif wajar,” pungkasnya. (im)