IM.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya keras menekan penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi agar tidak semakin meluas. Kali ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung kandang ternak di Kabupaten Mojokerto yang telah ditetapkan sebagai daerah darurat wabah PMK.
Gubernur Jatim memantau proses sterilisasi di kandang yang dikelola kelompok ternak ‘Lembu Makmur’ di Desa Gunungsari Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Rabu (11/5/2022). Dalam kesempatan itu, Khofifah juga meninjau satu per satu sapi di sana. (Baca: Cegah Penyebaran Wabah PMK, Pasar Hewan di Mojokerto Disemprot Disinfektan)
Dari peninajauan itu, Khofifah menemukan beberapa ekor sapi mulai pulih setelah sebelumnya dilaporkan diberi suntikan antibiotik dan vitamin dua kali dengan jarak tiga hari. Kendati ada beberapa sapi yang masih menunjukkan tanda-tanda gejala PMK.
“InsyaAllah kami akan terus pantau. Untuk hewan ternak yang sudah terkonfirmasi PMK sudah disiapkan obat-obatan, antara lain Analgesik dan Antibiotik yang disuntikkan. Kiriman dari Kementan langsung didistribusikan serentak dan digunakan oleh masing-masing sentra peternakan yang terkonfirmasi penyakit PMK,” kata Khofifah.
Pihaknya berjanji akan bergerak cepat menanggulangi wabah di empat kabupaten yakni Mojokerto, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan. Sebab, Khofifah menyatakan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan empat daerah itu berstatus darurat wabah PMK. (Baca: Antisipasi Virus PMK Polres Mojokerto Operasi di Perbatasan).
“Pak Mentan punya otomatis lebih. Namun kami terus melakukan secepat mungkin dan semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan ini,” tegasnya.
Khofifah juga telah memerintahkan BPBD Jatim untuk melakukan Penyemprotan disinfektan di kandang peternak dan pasar hewan di Jatim. Ia berharap hewan yang sudah sembuh bisa memasuki pasar hewan dengan aman.
“Kami sedang melakukan proses pemulihan, dengan melakukan penyuntikan vitamin agar meningkatkan nafsu makan. Mudah-mudahan membaik semua. Ini harus diproteksi dan mendapat penanganan komprehensif,” ujar Khofifah didampingi Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani, Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati serta jajaran Forkopimda setempat.
Tim dinas peternakan Provinsi juga sudah turun dan telah mengambil specimen untuk di cek di lab Pusat Veteriner Farma (Pusvetma). Lab ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. Pusvetma merupakan unit Pelaksana Teknis dibidang kesehatan hewan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Peternakan.
“Kami juga berkerjasama dengan Vaterinir di Wates Jawa tengah, serta FKH unair,” terangnya.
Gubernur Khofifah pun meminta masyarakat untuk segera melaporkan ke dinas peternakan terdekat agar segera diambil langkah tindak lanjut. Sedangkan yang positif PMK segera melakukan isolasi atau karantina agar penularan tidak semakin meluas.
“Proses penularannya melalui lendir serta angin, sehingga memungkinkan cepat terjadi penularan sesuai radius arah angin. Kalau satu terkena PMK, maka satu kandang berpotensi tertular. Isolasi berbasis kandang dan karantina berbasis kandang pula. Seluruh ternak yang terkonfirmasi PMK jangan ada pergerakan ke luar sementara yang dari luar jangan masuk,” ujar Gubernur Khofifah kembali mengingatkan.
Untuk memaksimalkan proteksi, Gubernur Khofifah meminta agar pasar hewan di 4 kabupaten tersebut ditutup sementara. Dua di antaranya berada di Lamongan.
“Yang disampaikan oleh Keswan (Kesehatan Hewan) penularan ini awalnya terjadi di pasar hewan. Kemungkinan penularan ini didapat dari kambing atau domba yang diimpor secara ilegal dari negara yang belum bebas PMK,” tutur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial ini mengapresiasi respon baik dari Konsulat Jenderal Australia. Sebab, pemerintah Negeri Kanguru itu akan memberikan bantuan berupa obat-obatan membantu melalui Kementan RI.
“Kami berharap ini lebih masif lagi, kita mendistribusikan Antibiotik dan vitamin yang ada kementan. Supaya peternak lebih tenang lagi menghadapi Idul Adha,” ucap Khofifah. Konjen Asutralia pun turut hadir dalam peninjauan di kandang hewan ternak ‘Lembu Makmur’ Dawarblandong ini.
Diketahui, wabah PMK yang menyerang hewan ternak merebak di Jatim sejak awal Mei. Kasus pertama penyakit ini ditemukan di Kabupaten Gresik yakni sebanyak 402 ekor sapi yang terjangkit PMK di lima kecamatan dan 22 desa pada 28 April 2022.
Kemudian pada 1 Mei 2022, kasus kedua dilaporkan di Kabupaten Lamongan dengan jumlah 102 ekor sapi. Wabah pada kasus kedua ini tersebar di tiga kecamatan, yang meliputi enam desa.
Adapun gejala tanda klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi demam tinggi (39-41 derajat Celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, dan kaki pincang.
Selain itu, hewan ternak yang terkena PMK juga mengalami luka pada kaki dan berujung pada lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis. Bahkan tubuhnya menjadi kurus. (cw)