IM.com – Peringatan Hari Lahir Pancasila tak bisa lepas dari figur Soekarno yang menjadi salah satu peletak dasar negara Republik Indonesia (RI). Dalam rangka melestarikan sejarah ketokohan dan keteladanannya, Pemerintah Kota Mojokerto memperingati hari bersejarah itu dengan napak tilas di dua sekolah masa kecil Sang Proklamator RI.
Momentum peringatan Hari Lahir Pancasila ini benar-benar dimanfaatkan oleh Pemkot Mojokerto memperkokoh nilai-nilai Pancasila dan ajaran Soekarno dalam kehidupan bermasyarakat. Upacara bendera dan napak tilas sejarah Bung Karno dilaksanakan di dua sekolah masa kecil Presiden Pertama RI itu, yakni SD Purwotengah yang dulu dikenal sebagai Sekolah Ongko Loro dan SMPN 2 Kota Mojokerto atau tempo dulu disebut Europesche Lagere School (ELS).
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. Tujuannya agar masyarakat Indonesia memperingati Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangkitkan dan mengenalkan Soekarno semasa kecil saat berada di Kota Mojokerto. Ideologi kebangsaan yang patut diteladani dari sosok Bung karno adalah sikap toleran dan salig menghormati demi menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
“Maka kami Pemerintah Kota Mojokerto berupaya membangkitkan sejarah beliau, semasa berada di Kota Mojokerto. Untuk bisa lebih dikenal dan dipahami oleh masyarakat lebih luas,” katanya di SDN Purwotengah, Rabu (1/6/2022).
Kegiatan ini digelar selama dua hari 1 sampai 2 Juni 2022. Beragam kegiatan yang disajaikan, diantaranya, pameran lukisan dan heritage, penampilan permainan jadul dan para finalis lomba bercerita, foto, dan pidato mirip Soekarno. Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan di SDN Purwotengah.
“Kehidupan beliau masa kecil, apa saja permainan apa yang dimainkan oleh soekrano kecil atau kusno, jejak-jejak sejarah yang ada di Kota Mojokerto dan kegitan-kegiatan lain yang mempresentasikan pemikirian soekarno yang sangat visioner dan nasionalisme,” ujar perempuan akrab dipanggil Ning Ita itu.
Kemudian kegiatan dilanjutkan di SMPN 2 Kota Mojokerto berupa sarasehan dengan mengusung judul “Mengenal Lebih Dekat Jejak Bung Karno”. (Baca: Dinas P dan K Kota Mojokerto Godok Kurikulum Merdeka untuk SD)
Sementara di hari berikutnya, Kamis (2/6), selain pameran lukisan dan heritage serta penampilan permainan jaman dulul akan disajikan pementasan Wayang Beber di siang hari dan Ludruk pada malam hari.
“Acara ini terbuka untuk semua kalangan masyarakat. Jadi, ayo dulur, di Bulan Bung Karno kali ini kita bersama-sama belajar kembali sejarah dan mengenang perjuangan sosok Bung Karno,” ungkap Ning Ita. (cw)