IM.com – Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Mojokerto bekerjasama dengan Progam Studi (Prodi) Magister Psikologi Sains Ubaya menggelar Training of Trainers (ToT), di Ubaya Training Center (UTC), Trawas, Sabtu (16/7/2022) pagi. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas pendidik jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Mengusung tema ‘Strategi pengasuhan pra literasi pada anak usia dini sebagai pondasi kemampuan membaca’, pelatihan ini diikuti sebanyak 30 peserta. Bimbingan pra literasi ini sangat dibutuhkan dan harus dilaksanakan untuk mencetak generasi muda Kabupaten Mojokerto mempunyai kemampuan literasi yang baik
“Maka untuk persiapan pra literasi ini juga harus baik dan makannya persiapan pra literasi ini adalah pada anak usia dini,” kata Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat memaparkan materi ToT.
Ikfina menjelaskan, kemampuan dalam membaca dan menulis memang harus diberikan sejak anak usia dini. Mulai jenjang PAUD, playgroup sampai pendidikan TK/RA.
“Mereka Ini disiapkan pada pra literasinya,” ujar Ikfina.
Bupati menyampaikan, ke depannya Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan mensosialisasikan kepada seluruh pendidik dari PAUD hingga TK/RA dalam mengembangkan pra literasi pada anak usia dini. Langkah tersebut agar para pendidik dapat lebih memahami bagaimana mendidik anak-anak dalam konteks pendidikan ini.
“Bagaimana memberikan bimbingan pra literasi serta mendampingi anak-anak ini dalam perkembangan emosi sosialnya,” tuturnya.
Ikfina menambahkan, kedepannya juga Pemkab Mojokerto akan memetakan pendidikan anak usia dini. Sehingga setiap tahunnya terdapat program lanjutan yang dapat menyiapkan pendidikan anak usia dini sebaik mungkin.
“Kalau pendidikannya excelent, murid-muridnya nanti lulusnya juga excelent, sudah enak SD, SMP, SMA, dan kuliahnya semuanya akan lancar tidak ada lagi masalah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ikfina juga berharap, para peserta dapat lulus semuanya dan siap menjadi pelatih untuk seluruh pendidik anak usia dini. Setelah lulus pelatihan ToT ini, lanjutnya, pemkab akan mengarahkan peserta agar bisa menerapkan ilmunya sebgaai pendidik sekaligus trainer.
“Kita akan tatakan, jadi satu nanti harus trainer untuk berapa terus kita petakan kamu ngajar yang mana,” pungkasnya. (im)