IM.com – Pohon kurma di pelataran Masjid Al Mubarok, Kelurahan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, tengah diburu pasangan suami istri karena dianggap berkhasiat untuk kehamilan sampai menghasilkan keturunan. Terbukti, pada masa panen ke-25 yang ditaksir mencapai 50 kilogram, antrean pesanan sudah mencapai 500 orang, Sabtu (6/8/2022) sore.
Pohon kurma di pelataran Masjid Al Mubarok mulai ditumbuhkan sejak tahun 1992. Saat itu, salah seorang jamaah yang melaksanakan ibadah haji membawa pulang bibit kurma berkhasiat untuk pasutri tersebut dari tanah suci Mekkah.
Eko salah satu pengurus Takmir Masjid Al Mubarok mengatakan, kurma tersebut dianggap membawa berkah. Lantaran, sejak 30 tahun lalu, buah buah yang biasa dijadikan makanan pokok di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara dipercaya dapat membantu atau memudahkan pasutri untuk memiliki keturunan.
“Tahun ini panen ke 25, total yang dipanen capai 50 kilogram,” ucapnya usai memanen sejak pukul 15.30 WIB.
Maka tak jarang bagi mereka yang jauh datang dari luar kota untuk mendapatkan buah ini. Saat ini saja, takmir masjid sudah mendapatkan 500 nomor antrian yang disodorkan masyarakat.
Baik dari Kota/Kabupaten Mojokerto, maupun dari luar. Diantaranya dari Jakarta, Kalimantan, bahkan Bali.
Eko menjelaskan, kurma muda yang dipanen kali ini memang akan dibagikan besok Minggu (9/8/2022) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.
Hasil panen yang akan dibungkus plastik klip diperkirakan bisa mencapai 1.000 paket. “Saat ini sudah ada 500 pengantre atau data pemesan. Sebanyak 50 pemesan dari Jakarta, Kalimantan, dan Bali juga,” ujarnya.
Wajar saja jadi buruan pasutri, buah kurma muda ini memang dibagikan secara gratis oleh pihak masjid sejak awal panen. Meski begitu, ada juga yang mereka secara sukarela menggantikan buah ini dengan sumbangan ke Masjid.
Ada yang berupa uang, material bangunan, hingga hibah tanah. “Kita bagikan gratis. Tapi ada saja yang mau berbagi rejeki untuk Masjid,” ucapnya.
Tingginya antusiasme masyarakat menginginkan buah dari pohon yang memiliki nama latin Phoenix Dactylifera ini, membuat POKDARWIS Lingkungan Prajuritkulon menjaga pertumbuhan pohon tersebut.
Pohon yang memiliki tinggi sekitar 15 meter ini panen empat bulan sekali. Bahkan, Eko menambahkan ke depannya potensi ini akan di jadikan sebuah event tahunan yang menjadi daya tarik warga luar Kota Mojokerto.
“Ke depan semoga bisa menjadi event tahunan saat masa panen. Bisa menjadi daya tarik warga luar kota untuk berkunjung ke sini,” ia memungkasi. (kdn)