IM.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Mojokerto menggelar agenda pelatihan produksi fried chicken untuk mengembangkan ekonomi mikro. Sebanyak 30 peserta calon penerima bantuan mengikuti kegiatan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto, Kamis (1/9/2022).
Pelatihan pembuatan produk fried chicken, Zchicken, merupakan program dari Baznas Provinsi Jatim. Dari 35 calon penerima dari Kabupaten Mojokerto yang disetujui untuk mengikuti program ini sebanyak 30 peserta.
“Program ini dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan ekonomi mikro dengan harapan semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kita semua masyarakat dalam meningkatkan perekenomian,” tutur Ketua Baznas Kabupaten Mojokerto Sholihin.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengungkapkan, terima kasih kepada Baznas karena telah turut memperhatikan perkembangan ekonomi masyarakat Kabupaten Mojokerto.
“Alhamdulillah Kabupaten Mojokerto mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program ini yang merupakan rejeki dari Allah SWT melalui Baznas. Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta pelatihan,” ungkapnya.
Dengan mengikuti pelatihan ini, Ikfina menjelaskan, Zchicken sendiri telah masuk dalam jejaring aplikaai belanja online Jawa Timur, dimana nantinya usaha fried chicken ini nanti bakal dimasukkan dalam aplikasi tersebut.
“Di sini ada aplikasi belanja online yaitu Jatim Bejo dan nantinya usaha Zchicken ini akan dimasukkan dalam aplikasi tersebut,” tuturnya.
Bupati Ikfina berharap, usai pelatihan ini digelar, kesempatan yang baik ini agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan para penerima bantuan bisa lebih produktif lagi.
“Ini adalah kesempatan yang luar biasa dan harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya agar lebih produktif kedepannya,” imbuhnya.
Ikfina menyatakan, pemkab tengah berupaya agar pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mojokerto berjalan baik.
“Kita semua berupaya agar pertumbuhan perekonomian masyarakat dapat berlangsung dengan baik salah satunya dengan menekankan kepada pemerintah untuk membelanjakan anggarannya diutamakan kepada UMKM,” tambahnya.
Menyinggung soal pelaksanaan peningkatan ekonomi, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini pun mengingatkan bahwa peningkatan ekonomi masyarakat harus dilakukan secara bersama-sama.
“Upaya peningkatan ekonomi masyarakat, tidak akan terlaksana jika masyarakat hanya bersifat pasif hanya menerim bantuan saja, tapi kita harus berusaha, berupaya dan bergerak,” pungkasnya. (im)