Audiensi PT Energi Agro Nusantara (Enero) dengan Dinas Lingkungan Hidup, Muspika Kecamatan Gedeg, dan para kepala desa di wilayah ring 1 pabrik membahas penanganan bau menyengat, Selasa (1/11/2022).

IM.com – Pihak PT Energi Agro Nusantara (Enero) memastikan sudah mengatasi bau menyengat dari pabrik ethanol yang membuat warga tidak nyaman. Sejak awal Bulan November ini, aroma tidak sedap itu berangsur hilang.

Dengan sejumlah upaya langsung, PT Enero berhasil menghilangkan aroma menyengat dari pabrik ethanol. Keberhasilan mengusir bau yang membuat pusing warga bahkan sebelum target waktu sebagaimana komitmen perusahaan yang disampaikan kepada Bupati Ikfina Fahmawati.

“Sebelumnya kami sudah berkomitmen akan menyelesaikan permasalahan bau yang menganggu masyarakat ini kepada bupati paling lambat tanggal 10 November. Akan tetapi setelah melakukan sejumlah upaya, di awal bulan ini baunya sudah mulai hilang,” kata Public Relation PT Enero, Johar kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).

Selasa (1/11/2022) kemarin, PT Enero juga melakukan audiensi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Muspika Kecamatan Gedeg, dan para kepala desa di wilayah ring 1 pabrik. Dalam pertemuan itu, perusahaan menyampaikan telah menangani masalah aroma menyengat secara tepat sehingga tidak lagi mengganggu kenyamanan maupun kesehatan warga.

Upaya penanganan cepat PT Enero tersebut sejalan dengan komitmen induk perusahaannya PTPN X. Sebagai perusahaan pelat merah, PTPN X mengedepankan misi menjaga lingkungan di seluruh anak usahanya.

“Sebagai BUMN kami juga selalu bekerja yang terbaik untuk masyarakat di sekitar pabrik maupun masyarakat pada umumnya. Karena itu, kami selalu merespon dengan cepat yang menjadi keluhan masyarakat,terutama issue lingkungan yang  di sebabkan oleh faktor bisniss kerja Perusahaan” tegas Direktur Utama PTPN X Tuhu Bangun.

PTPN X merupakan BUMN yang bergerak di perkebunan. Selain mempunyai bisnis utama di bidang industri gula dan tembakau (rokok cerutu/cigarillos, plastikan, juga mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengembangkan energy terbarukan yang terintegrasi dari pangan (hulu) ke Energi Bahan Ethanol (hilir).

PT Enero merupakan perusahaan di bawah PTPN X yang memproduksi biotanol dan produk turunan lain dari tebu dan gula. Terkait dengan PT Enero mengeluarkan bau menyengat hal karena menguap gas methan yang belum terbakar akibat metanogenetis.

Namun pada tanggal 24 Oktober 2022 gas methanol tersebut sudah dapat di bakar/plaring unit. Dan allhamdullillah dengan beroprasinya kembali PT Enero yang memperoduksi berbagai jenis produk turunan seperti Ethanol,TA dan ENA maka dipastikan akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan memberi dampak positip terhadap Ekonomi sekitar. Oleh sebab itu saya mengharap kan agar kiranya dukungan sepenuh nya atas program PTPN grup untuk ketahanan pangan dan energi di antara nya usaha PT Enero tegas Tuhu.

Sebelumnya, warga mengeluhkan aroma menyengat yang sering menyembur dari pabrik ethanol PT Enero, di Jalan Raya Gempolkerep, Suko Sewu, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto . Bukan hanya menyebabkan ketidaknyamanan, kuatnya aroma itu juga kerap menyebabkan mual dan kepala pusing.

Baca: Soal Bau Menyengat Bikin Kepala Pusing, Ini Tanggapan dan Upaya Antisipasi PT Enero

Setelah dilakukan mitigasi, perusahaan melakukan sejumlah upaya cepat dan rencana langkah antisipasi jangka panjang. Dalam keterangan tertulis yang diterima inilahmojokerto.com, Minggu (23/10/2022), PT Enero menyatakan telah melakukan mitigasi atas aroma tidak sedap yang dikeluhkan warga sekitar pabrik olahan tetes tebu (ethanol).

Hasilnya, ada tujuh upaya dilakukan perusahaan yang terbagi dalam jangka pendek dan panjang untuk menghilangkan bau menyengat.

Pertama, pabrik akan memasang cover tertutup pada lagoon penampung spentwash yang telah diolah pada reaktor anaerobic digester. Hal ini untuk untuk mengantisipasi adanya reaksi lanjutan (menghasilkan biogas) dengan menambahkan saluran pengeluaran yang selanjutnya disalurkan ke unit pembakaran biogas (flaring).

Kedua, memastikan cover penutup pada lagoon tidak mengalami kebocoran, sehingga biogas hanya disalurankan pada unit pembakaran. Hal ini untuk memastikan penyebab utama timbulnya bau tersebut dapat diatasi.

Ketiga, melakukan pencampuran (mixing) biogas yang belum dapat terbakar dengan yang sudah dapat dibakar. Harapannya, untuk biogas menghasilkan komposisi minimum sehingga dapat dibakar.

Langkah berikutnya masuk kategori upaya jangka panjang. Perusahaan akan memasarkan, mendistribusikan dan memaksimalkan pemanfaatan Pupuk Hayati Enero (PHE) secara lebih luas. Sehinggga lagoon penampung sementara spentwash sebelum diolah menjadi pupuk dapat dihilangkan.

Kelima, PT Enero juga menawarkan Pupuk Hayati Enero (PHE) kepada masyarakat petani di sekitar pabrik yang selama ini belum mengetahui dan atau mencoba mengaplikasikannya ke lahan pertanian. Keenam, perusahaan secara berkelanjutan berkoordinasi dengan dinas terkait dalam rangka terjalinnya hubungan harmonis dengan masyarakat.

“Ketujuh, perusahaan berkomitmen melakukan riset secara berkelanjutan demi mewujudkan kegiatan operasional ramah lingkungan,” tulis PT Enero dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, PT Enero memaparkan proses produksi tetes tebu menjadi ethanol dengan kapasitas 100 KLPD serta pengolahan limbahnya. Dijelaskan, sejak berdiri tahun 2013, perusahaan hanya fokus untuk memproduksi fuel grade ethanol (bahan bakar).

Selanjutnya pada tahun 2020, PT Enero merevitalisasi peralatan guna menghasilkan multi product ethanol. Di antaranya industrial grade ethanol, dan extra neutral grade dengan tetap mampu memproduksi fuel grade ethanol sebagai bagian mendukung kebijakan ketahanan energi nasional.

“Dimana proyek revitalisasi tersebut memasuki tahap commissioning sejak September 2022,” keterangan PT Enero. (im)

290

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini