KUnto Hartono tampil dengan mata ditutup,telinga disumpal dan mulut dibungkam lakban saat menggebuk drum di event kemanusiaan yang diselenggarakan BUDAYA KOPI, di Jalan Pekayon, Kota Mojokerto, Rabu (19/4/2023).

IM.com – BUDAYA KOPI dan Komunitas UMKM Mojokerto Raya menggelar aksi kemanusiaan berskala Nasional/International yakni mengumpulkan donasi untuk korban bencana alam di berbagai daerah. Untuk menarik animo masyarakat, penyelenggara menggandeng Kunto Hartono, ‘Drummer Sakti’ pemegang rekor dunia Guinness World Records untuk tampil di acara tersebut.

Penampilan Kunto Hartono dalam event aksi kemanusiaan yang digelar di Kafe BUDAYA KOPI, Jalan Pekayon,  Kota Mojokerto, Rabu (19/4/2023), agak berbeda dari biasanya. Drumer eksentrik ini menggebuk Drum tanpa menggunakan tiga inderanya.

“Penampilan mas Kunto Hartono ‘Drummer Sakti’ pemegang rekor dunia Guinness World Records dalam acara ini memang lain daripada biasanya. Beliau menggebuk drum dengan mata ditutup kain, telinga disumpal dan mulut diplester lakban,” kata Sari, owner BUDAYA KOPI.

Kegiatan, event kemanusiaan ini terdiri dari beberapa sesi. Penampilan Kunto Hartono menggebuk drum selama dua jam,  mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB menjadi pembuka acara.

Acara dilanjut ke sesi kedua dengan Tauziah dan Kultum yang diampu oleh Ustadz/Kyai dari Mojokerto sampai pukul 17.30 WIB. Kemudian agenda buka puasa bersama Yatim Piatu hingga pukul 18.00 WIB.

Setelah jeda beberapa jam, acara dilanjut ke sesi keempat dengan menampilkan kembali  Kunto Hartono pukul 20.00 WIB-22.00 WIB yang disiarkan secara Live Streaming di channel youtube @budayakopi7455.

“Kami menggandeng BAZNAS PROVINSI JAWA TIMUR sebagai Charity Partner dari kegiatan event kemanusiaan Nasional/Internasional ini. Selama Mas Kunto menggebuk Drum yang disiarkan secara Live Streaming,” ujar Sari.

Melalui event ini, pihaknya  mengajak masyarakat seluruh Indonesia, utamanya di Mojokerto bisa turut berdonasi untuk korban bencana alam. Donasi bisa dikirimkan ke rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) milik Baznas Provinsi Jawa Timur 7001249694 dengan Kode Unik angka 26 di dua digit nominal paling belakang.

“Misalnya yang mau donasi Rp 1.000.000, maka nominal yag ditransfer ke rekening adalah Rp. 1.000.026,” ujar Sari (Owner BUDAYA KOPI),” ucapnya.

Sementara drummer, Kunto Hartono, sangat mengapresiasi event kemanusiaan yang diselenggarakan BUDAYA KOPI. Secara pribadi, ia menyebut, penampilannya kali ini menjadi pembuka atau pemanasan sebelum dirinya kembali tampil dalam event kelas internasional untuk memecahkan rekor dunia ‘ ‘The Longest Drumming Marathon Lasted 154 Hours’.

“Acaranya Insyaa Allah akan digelar tanggal 30 Juni–7 Juli 2023 nanti dengan mengusung #Drum4Humanity untuk misi kemanusiaan Nasional/Internasional serta untuk mengangkat Pariwisata dan Budaya Indonesia dengan mengambil tema JAGAD WILWATIKTA MENDUNIAKAN INDONESIA,” ujar Drummer Sakti di sela-sela gebuk Drum di BUDAYA KOPI.

Selama karirnya sebagai musisi drum, Kunto Hartono telah mengoleksi seudang prestasi dan penghargaan kelas dunia. Menariknya, hampir semua prestasinya dibarengi dengan catatan rekor dunia Guinness World Records.

Sederet rekor dunia yang ditorehkan Kunti Hartono antara lain, pertama, ‘The Longest Drumming Marathon Lasted 74 Hours’ pada 29 Desember 2003–1 Januari 2004 di Jakarta. Kedua, ‘The Longest Drumming Marathon Lasted 135 Hours’ meskipun terjadi Force Majure di jam ke-82 yang ditorehkannya pada 26–30 Juni 2010 di Surabaya.

Ketiga, ‘The Longest Drumming Marathon Lasted 122 Hours 25 Minutes’ yang ditorehkannya pada 27 Desember 2011–1 Januari 2012 di Kota Malang. Keempat, ‘The Longest Drumming Marathon Lasted 145 Hours yang dicatatkan pada Desember 2016–6 Januari 2017 di Palembang.

Kelima, ‘The Longest Drumming Marathon Lasted 100 Hours By A Team’ bersama 5 Drummer dari 5 Negara (Indonesia, Canada, Portugal, USA, UK) dengan tema #Drum4Syria untuk membantu Anak-Anak Korban Perang di Syria pada 20–24 September 2017 di Castelo Branco, Portugal.

Terakhir, musisi kelahiran Banyuwangi, 27 Maret 1977 dan sejak setahun ini berdomisili di Mojokerto Jawa Timur itu tampil di ‘Final FIFA World Cup 2018 Russia’ dengan menggebuk Drum selama 4 jam 30 menit di Arena FIFA Fun Fest Moscow, 15 Juli 2018. Pada penampilan itu, ia juga melakukannya dengan mata ditutup. (im)

170

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini