IM.com – Perbaikan ekonomi global di tahun 2023 paska pandemi berjalan lambat disebabkan inflasi yang tinggi, kebijakan moneter yang lebih ketat, tensi geopolitik, serta memburuknya iklim global.
Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 diperkirakan tumbuh sebesar 3,0% dan melambat pada 2024 menjadi 2,9%. Ekonomi AS dan India tumbuh kuat ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi, sementara perekonomian China masih melambat seiring adanya pelemahan permintaan domestik.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 adalah sebesar 5,05%, berhasil melampaui rata- rata proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat didukung oleh permintaan domestik yang solid serta berlanjutnya pemulihan di sektor pariwisata.
Namun demikian, kinerja ekspor pada tahun 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar 11,33% menjadi sebesar USD258,2 miliar, seiring melemahnya permintaan global dan turunnya harga komoditas.
Di samping itu, untuk menjaga stabilitas sistem keuangan domestik dan mengendalikan inflasi, Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah proaktif termasuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 6% di tahun 2023. Tingkat inflasi telah mereda menjadi 2,61% per Desember 2023. Nilai tukar Rupiah tercatat berada di Rp15.416 per dolar AS pada akhir Desember 2023, sedikit membaik dibandingkan Rp15.731 per dolar AS pada akhir 2022.