Sebagai wujud komitmen Adira Finance untuk senantiasa memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Adira Finance telah melakukan berbagai inisiatif untuk memajukan sektor pariwisata, budaya, kearifan lokal dan UMKM. Di tahun 2023, Perusahaan kembali menyelenggarakan “Festival Kreatif Lokal 2023” dalam skala yang lebih besar di lima kota di Indonesia. Festival ini memberikan dukungan pada usaha lokal dan terdapat aktivitas budaya sebagai bagian dari upaya untuk menjalin hubungan dengan komunitas.
Dari sisi keuangan, Adira Finance berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 21% y/y menjadi Rp1,94 triliun pada tahun 2023. Pertumbuhan ini terutama didorong meningkatnya total pendapatan sebesar 14% y/y menjadi Rp9,5 triliun yang relatif sejalan dengan tumbuhnya pembiayaan baru Perusahaan. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing- masing menjadi 8,6% dan 18,7%.
Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah). Per posisi Desember 2023, Pembiayaan Bersama mewakili 47% dari piutang yang dikelola.
Sementara itu, total pinjaman Perusahaan pada Desember 2023 meningkat sebesar 53% y/y menjadi Rp16,1 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, & sukuk masing-masing memberikan kontribusi 58%:42%. Hasilnya, gearing ratio stabil yaitu sebesar 1,5 kali pada Desember 2023. Pada November 2023, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi PUB VI Tahap II dan Sukuk Mudharabah V Tahap II tahun 2023 senilai Rp 1,55 triliun dengan oversubscribe 2,6x.
Adira Finance telah menandatangani fasilitas Social Loan dengan Bank Mandiri pada 23 Januari 2024. Melalui fasilitas Social Loan ini, Adira Finance memperluas akses pembiayaan bagi pengusaha yang memiliki keterbatasan layanan pembiayaan dari bank. Perusahaan berharap melalui penerimaan dana dari Social Loan ini dapat mendukung pertumbuhan UMKM guna memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional dan juga kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Penjualan di industri otomotif diharapkan dapat tetap tumbuh di 2024, mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang diperkirakan tetap stabil di tahun 2024 yang didukung dengan konsumsi rumah tangga yang kuat . Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil baru di 2024 relatif stabil yaitu sebesar 1,1 juta unit.
Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penjualan sepeda motor baru akan mencapai 6,2-6,5 juta unit. Selain itu, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memproyeksikan pertumbuhan pada piutang pembiayaan dari perusahaan-perusahaan multifinance sebesar 12-13% di tahun 2024. Oleh karena itu, Adira Finance menargetkan pembiayaan baru di tahun 2024 dapat tumbuh sekitar 12%-14% dari pencapaian tahun 2023. (uyo)