IM.com – Penanganan sampah di Kabupaten Jombang dikenal sebagai pengelolaan sampah terbaik, sehingga mampu menyabet piala Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam penanganan sampah, Dinas Lingkungan Hidup (LDH) Kabupaten Jombang melibatkan masyarakat untuk ikut berperan aktif.
“Kita menyiapkan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Mulai dari pemilahan sampah pada sumbernya, pengembangan bank sampah, komposting, pengembangan TPS3R sampai dengan penanganan di hilir sampah yaitu di TPA Banjardowo,” kata Kepala DLH Jombang Miftahul Ulum, melalui Kabid Pengelolaan Sampah dan RTH Amin Kurniawan, Jumat (26/4/2024).
Dalam penanganan tersebut, DLH Jombang juga menyiapkan kebijakan pengelolaan sampah melalui 3 program yang disebar kepada masyarakat.
Pertama, Program Jombang Resik (Reduksi Sampah Mulai dari Kita), di dalam program ini terdapat beberapa sub program untuk membantu masyarakat dalam memudahkan penanganan sampah.
“Ada beberapa program yang kita siapkan, yaitu Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Masyarakat (BATIK SEKAR) ini telah di tetapkan dalam Perbup No. 56/2022 tentang Pembatasan Kantong Plastik Sekali Pakai, program Pendampingan Masyarakat dengan SI BESUT AH (Siap Bank Sampah, Ecobrick, Kompos untuk Tanaman – Cegah, Pilah dan Olah, program Sampah Jadi Sedekah (SAJADAH), program Aplikasi Bank Sampah (BERESIN SAMPAH), terakhir program Pengembangan bank sampah dan Program Satu Desa Satu TPS3R (SADAR SAMPAH),” kata dia.
Kedua, Sistem Layanan Pengaduan Penanganan Sampah (SIAPS) Dengan program ini, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan akses pengaduan serta pelayanan cepat terhadap tumpukan sampah liar.
“Di sini, Masyarakat dapat melaporkan melalui call centre dan dipastikan ditangani maksimal 2×24 jam,” jelasnya.
Ketiga, TPA SANTRI (TPA Sanitary Landfill) TPA merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan/ pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.
“Disana (TPA Banjardowo Jombang) memiliki luas 39 hektar dengan sampah yang terkelola 135 ton per hari dan didukung oleh sarana dan prasarana yang tersedia seperti gedung administrasi, gedung tenaga kerja, jembatan timbang, sanitary landfill, unit sorting, unit komposting, reservoar air, instalasi pengolahan air limbah dan pengelolaan gas metana,” pungkasnya. (ima)