IM.com – Pemerintah Kota Mojokerto memfasilitasi penuh penanganan siswa SMPN 7 yang hanyut tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta. Fasilitas tersebut termasuk biaya untuk perawatan medis para korban hingga pemulangan jenazah.
Penjabat Wali Kota Mojokerto Moch. Ali Kuncoro memastikan, pemerintah berkomitmen menanggung seluruh biaya penanganan medis siswa SMPN 7 yang tenggelam di Pantai Drini. Baik korban yang selamat maupun meninggal dunia.
“Kami pastikan setiap siswa yang menjadi korban atas peristiwa ini akan diperhatikan sekaligus menanggung seluruh biaya yang ditimbulkan,” kata Ali Kuncoro.
Selain itu, Pemkot Mojokerto juga memberi perhatian penuh kepada keluarga korban. Sebelumnya, Pj Walikota telah mengunjungi rumah duka tiga siswa yang meninggal dunia dan memberikan santunan kepada keluarganya.
“Kami juga memberikan pendampingan untuk korban yang selamat dan mengawal kepulangan jenazah,” ujar Ali Kuncoro.
Sebelumnya, Pj Walikota juga meminta Patwal Polres Mojokerto Kota untuk mengawal rombongan siswa SMPN 7 sepanjang perjalanan pulang ke Mojokerto. Kegiatan outing class langsung dihentikan atau tidak dilanjutkan usai musibah yang menimpa 13 siswa di Pantai Drini.
“Kami pastikan kepulangan rombongan siswa outing class SMPN 7 Kota Mojokerto sekitar 10 menit yang lalu. Kami koordinasi dengan patwal Polres Mojokerto Kota untuk mengawal dan mendampingi dari Ngawi,” ujar Ali.
Baca Juga: Tiga Jenazah Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto Dipulangkan Usai Otopsi
Sebanyak 257 siswa dan 16 guru pendamping berangkat menuju pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Senin (27/1/2025). Rombongan tiba di RM Hutama Pantai Drini, Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.
Selanjutnya sekitar pukul 6.00 pagi, rombongan bermain di Pantai Drini. Tiga puluh menit kemudian, tim SAR menerima laporan ada wisatawan hanyut terseret ombak sampai ke tengah.
Sembilan korban berhasil diselamatkan dan dibawa ke RSUD Saptosari. Dua di antaranya dirujuk ke RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, karena dalam kondisi kritis.
Sementara satu siswa lain yang hilang terseret ombak laut Pantai Drini, hingga Selasa (28/1/2025), belum ditemukan. Ali menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Tim SAR Gunungkidul, Yogyakarta, untuk pencarian satu korban.
“Kami juga melakukan koordinasi dengan jajaran SAR yang berada di Gunungkidul. Sehingga kami bisa mendapatkan informasi perkembangan upaya pencarian,” pungkas Ali Kuncoro. (sis/imo)