
IM.com – Secara kasat mata, tidak ada yang spesial dari ruang tahanan nomor 2 di Lapas Kelas IIB Mojokerto. Namun, tak banyak yang tahu jika kamar itu ternyata menjadi saksi bisu perjuangan pahlawan nasional KH Hasyim Asy’ari.
Ya, KH Hasyim Asy’ari pernah menjalani hidupnya sebagai tahanan di kamar 2, Lapas Mojokerto pada masa penjajah Jepang berkuasa di Indonesia tahun 1943. Pendiri Ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU) itu ditangkap dan ditahan Jepang karena menolak ritual penghormatan terhadap Kaisar Hirohito juga ketaatan kepada Dewa Matahari (Seikerei).
“Di sini (kamar 2), K.H. Hasyim Asy’ari mengalami berbagai tekanan fisik dan mental. Namun beliau tetap teguh dalam memperjuangkan ajaran Islam dan mempertahankan semangat perjuangan melawan penjajah,” kata Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, Kamis (20/3/2025).
Rudi mengatakan, Lapas Mojokerto terus berupaya melestarikan nilai-nilai sejarah ini. Agar generasi mendatang dapat memahami betapa pentingnya peran para ulama dan pejuang bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Kami ingin mengingatkan bahwa sejarah ini bukan hanya milik Mojokerto, tetapi juga bagian dari sejarah perjuangan bangsa. Semangat perjuangan K.H. Hasyim Asy’ari menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap teguh dalam prinsip dan nilai kebaikan,” tutup Kalapas. (imo)