Lukisan Antroposentrisme karya Andi Prayitno, Surabaya.

IM.com – ‎Seniman rupa Andi Prayitno kembali menunjukkan konsistensinya dalam jalur seni kontemporer. Dalam pameran yang digelar di Balai Pemuda Surabaya sejak akhir September hingga awal Oktober 2025, Andi menampilkan karya terbarunya berjudul “Antroposentrisme” (akrilik di atas kanvas, 50×50 cm).

‎Pameran ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan hari jadi PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang diinisiasi komunitas Bang Wetan di bawah penggerak Heri Prayitno.

‎Lukisan Antroposentrisme menegaskan cara pandang Andi terhadap isu-isu aktual, khususnya dominasi manusia atas alam. Dengan komposisi warna yang eksplosif, tekstur padat, dan simbol-simbol flora-fauna yang saling bertumpuk, Andi menghadirkan kritik visual terhadap pandangan manusia yang menempatkan diri sebagai pusat semesta.

‎“Saya ingin bicara tentang bagaimana manusia sering menjejali ruang alam dengan ego dan kepentingannya,” kata Andi saat ditemui di rumahnya, kawasan Balas Klumprik, Surabaya.

‎Figur Andi Prayitno dikenal konsisten memilih jalur kontemporer untuk menyuarakan keresahan sosial, lingkungan, hingga fenomena global. Karya-karyanya kerap menolak untuk sekadar menjadi dekorasi, melainkan sarana perenungan.

‎“Bagi saya, seni kontemporer adalah ruang dialog. Ia bisa keras, bisa juga subtil, tapi selalu aktual,” ujar pelukis yang menguasai delapan teknik ini.

‎Ketekunannya membuat Andi aktif mengikuti berbagai pameran bergengsi. Selain di Surabaya, ia tercatat rutin berpartisipasi dalam pameran di Yogyakarta, Jakarta, hingga setiap tahun tampil dalam pameran di China.

‎Jaringan internasional itu memperkuat posisinya sebagai seniman kontemporer Indonesia yang produktif sekaligus relevan dengan isu lintas negara.

‎Pameran di Balai Pemuda kali ini menghadirkan sejumlah pelukis dengan dukungan PT KAI, menjadikan ruang budaya bersejarah di Surabaya tersebut sebagai panggung ekspresi sekaligus perayaan perjalanan peradaban.

‎Bagi Andi, momentum ini bukan sekadar partisipasi, melainkan juga komitmen untuk terus menjaga nyala seni kontemporer di tengah hiruk-pikuk persoalan zaman. (kim)

30

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini