IM.com – Para pecinta rokok elektrik mulai sekarang sebaiknya lebih berhati-hati. Baru-baru ini polisi menemukan cairan vape (rokok elektrik) yang mengandung metilendioksi-metamfetamina atau ekstasi.
Peredaran ekstasi dalam cairan vape ini terungkap setelah ada laporan dari masyarakat bahwa ada akun di media sosial yang menjual cairan vape ekstasi. Akun tersebut menjual cairan vape ekstasi seharga Rp 350 ribu per 5 ml.
“Liquid dengan kandungan MDMA. Cocok sambil dengarkan musik dan pas dengan kalian yang suka geleng-geleng. Cairan vape ini dijual melalui media sosial,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Kamis (25/10/2018).
Melalui proses penyelidikan, polisi menemukan akun tersebut dan mencoba membeli narkoba dari mereka. Setelah transaksi disepakati, polisi yang menyamar mentransfer uang untuk membeli cairan vape tersebut.
“Mereka merespon pesanan kami. Cairan vape yang dijual namanya Liquid Vape Illution ” ujar abid Humas Polda Metro Jaya.
Setelah uang ditransfer melalui bank, sindikat mereka mengirim cairan vape tersebut melalui ojek online ke kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada 9 Oktober lalu. Polisi pun langsung bergerak cepat dan menangkap tiga penjual cairan vape mengandung ekstasi tersebut di tempat berbeda pada 13 Oktober 2018.
Tersangka ER ditangkap di kawasan Depok, AG di Bogor dan TM di Jakarta Timur. Ketiga tersangka narkoba jenis ekstasi itu berinisial ER, AG dan TM, yang masih berusia 20 tahun.
“Otak sindikat mereka adalah TM. Sedangkan ER mengemas kedalam bentuk ini (kardus) dan dikirim,” kata Kasubdit 1 Ditnarkoba, AKBP Calvijn Simanjuntak.
TM selaku bos bisnis haram ini diketahui sudah menjalankan usahanya sekitar 8 bulan. “ER dan AG digajih oleh TM setiap bulan. Mereka mendapat uang Rp 5 juta,” sambung Calvijn.
Para pelaku merupakan penjual ulang atau reseller. Mereka membeli liquid dari akun media sosial yang lain.
“Saat ini tim masih lakukan pendalaman terhadap akun ini. Semoga lebih dapat hasil baik dan mencoba untuk buktikan jaringan ini sampai ke akar,” kata Calvijn. (ter/im)