IM.com – Wacana penghentian penyaluran beras miskin (raskin) kembali mencuat. Jatah raskin terakhir untuk warga Mojokerto dan Jombang akan dibagikan 5 Juni 2017 untuk menunjang kebutuhan jelang lebaran.
Hal itu dikatakan Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan, Arsyad saat meninjau stok beras di gudang Gununggedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jumat (2/6/2017).
“Pemerintah pusat akan menghentikan penyaluran raskin mulai Juli 2017, itu yang saat ini menjadi pro dan kontra,” kata Arsyad kepada wartawan.
Dengan begitu, lanjut Arsyad, jatah raskin untuk warga Mojokerto dan Jombang tersisa bulan Juni. Menurut dia, penyalurannya dipercepat 5 Juni nanti untuk menutup kebutuhan warga miskin selama Ramadan. “Karena menjelang lebaran kami salurkan lebih cepat supaya tak terjadi gejolak di pasar,” ujarnya.
Arsyad menjelaskan, jatah beras untuk warga miskin di Mojokerto dan Jombang mencapai 2.200 ton per bulan. Menurut dia, penghentian raskin menyusul rencana pemerintah pusat yang akan menyalurkan dalam bentuk lain.”Pengalihannya ke PPNT (Program Pangan Non Tunai),” ungkapnya.
Disinggung terkait stok pangan, Arsyad memastikan dalam kondisi aman hingga 18 bulan ke depan. Menurut dia, di tujuh gudang Bulog Sub Divre Surabaya Selatan tersedia 33 ribu ton beras. Dari jumlah itu, 1.800 ton dialokasikan untuk operasi pasar (OP) gerakan stabilisasi harga.
“Stok minyak goreng dan bawang putih juga aman, kami punya 1.000 liter dan 1 ton yang kalau habis kami bisa meminta kembali,” tandasnya.
Akhir tahun 2014 lalu, wacana penghentian raskin juga ramai menjadi perbincangan. Kala itu raskin akan disalurkan dalam bentuk bantuan tunai. Namun, rencana tersebut menuai protes dari kalangan dewan lantaran berpotensi mengakibatkan naiknya harga beras di pasar karena meningkatnya permintaan.(kus/uyo)