IM.com – Tim BPCB Jawa Timur telah menyelesaikan ekskavasi keempat situs Kumitir. Hasilnya ditemukan dinding menyerupai benteng di sisi barat Istana Raja (Bhre) Wengker, menantu pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya.
Dinding sisi barat itu dihipotesiskan sebagai benteng istana karena memiliki ketebalan dua meter dan ketinggian yang diperkirakan lebih dari 3 meter. Temuan ini menguatkan hipotesis sebelumnya bahwa sisi tersebut merupakan poros utama struktur bangunan yang terletak di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
“Struktur bata di sisi barat situs Kumitir ini tebalnya 2 meter, tingginya dimungkinkan lebih dari 3 meter, menyerupai benteng. Temuan ini sesuai target ekskavasi keempat,” kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Kumitir, Wicaksono Dwi Nugroho.
Dalam ekskavasi keempat ini, tim BPCB Jatim juga menemukan tatanan batu andesit di bagian lantai candi. Diperkirakan, struktur batu kuno itu merupakan tangga kecil yang menjadi tempat pijakan di pintu masuk gerbang bagian depan atau sisi barat istana.
“Bagian bawah dengan teknik batu bata gosok dan di bagian tengah menggunakan teknik tanah isian, tidak digosok,” terangnya.
Eskavasi berlangsung selama 22 hari yang berakhir pada 30 September 2021 lalu. Hasil akhir proyek tahap keempat ini telah menyimpulkan dinding seluas 316 x 203 meter yang mengelilingi bangunan megah di tengah yang dihipotesiskan sebagai Istana Bhre Wengker.
“Dinding keliling seluas 316×203 dengan ada bangunan utama di bagian tengah menghadap ke barat,” urai Wicaksono.
Wicaksono menerangkan, pihaknya belum bisa memastikan rupa dari gerbang istana istana Bhre Wengker itu. Pihaknya masih perlu melakukan penggalian dan kajian lebih lanjut untuk merekonstruksi seluruh struktur bangunan Situs Kumitir.
“Dugaan sementara, itu seperti kori agung atau paduraksa di Bali. Tipis tapi melebar dan menjulang tinggi seperti gunungan wayang. Jadi kelihatan megah sekali,” ujarnya. (im)