IM.com – Perempuan paruh baya pemilik warung di Dusun Kemuning, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto dan seorang pelanggannya mengalami keracunan, Kamis (24/2/2022). Muncul dugaan korban, Ponisri (47), diracuni oleh suaminya sendiri, Samino Putro (45).
Dugaan keracunan Ponisri dan pelanggannya, Nur Akhamdi Wijaya (40) akibat diracuni Samino mengemuka dari pengakuan korban. Sebelum kejadian tersebut, Ponisri pernah mengaku diancam dibunuh oleh suaminya.
Ancaman tersebut diceritakan kepada keluarga besarnya dan Kepala Dusun Kemuning, Jali. Menurut Jali, teror Samino kepada Ponisri terlontar ketika konflk rumah tangga mereka memuncak sekitar dua bulan lalu.
“Saya beri solusi kalau diancam lagi supaya musyawarah di balai desa mengundang Bhabinkamtibmas, Babinsa dan kepala desa, tapi Bu Ponisri tidak mau. Kalau keluarganya menyuruh Bu Ponisri lapor ke perangkat desa kalau diancam dibunuh suaminya,” kata Jali.
Indikasinya, kopi yang diminum kedua korban telah dicampuri serbuk racun tikus. Kepolisian telah mengamankan Samino Putro sebagai tersangka yang membubuhkan racun.
“Berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti yang berhasil kita kumpulkan, kita yakin bahwa suami dari korban pemilik warung itu adalah tersangkanya,” terang Kapolresta Mojokerto, AKBP Rofiq Ripto Himawan di Mapolresta Mojokerto, Jumat (25/2/2022).
Samino ditangkap di wilayah Kabupaten Gresik, pada Kamis (23/2/2022) malam. Tersangka kini ditahan di Mapolsek Dawarblandong.
Polisi masih mendalami motif Samino nekat menghabisi nyawa istrinya sendiri dan seorang pelanggan warung. Namun dari nformasi yang dihimpun, kuat dugaan, tindakan tersangka dipicu rasa cemburu. Samino mencurigai sang istri punya hubungan gelap dengan Nur Akhamdi Wijaya, pelanggan warung yang juga mengalami keracunan pada waktu bersamaan.
Amel (27), menantu Ponisri menceritakan kronologi ibu mertuanya dan Nur Akhamdi Wijaya mengalami keracunan. Ia mengatakan, Ponisri membuka warungnya di pagi buta sekitar pukul 05.00 WIB.
Tak lama berselang, Nur Akhmadi yang masih tetangga Ponisri datang dan minta dibuatkan kopi. Keduanya kemudian minum kopi bersama.
“Pak Nur minta meminumnya hingga habis, sedangkan ibu (Ponisri) cuma minum sedikit satu lepek,” ungkap Amel.
Sejurus kemudian, Nur Hadi mendadak mengalami muntah dan pingsan, bahkan sempat mengeluarkan busa dari dalam mulutnya. Sementara Ponisri mengeluh pusing, mual dan diare.
“Kemungkinan keracunan kopi, karena di dalamnya katanya ada obat apa gitu. Ibu saya dibawa ke Puskesmas Dawarblandong. Pak Nur dirujuk ke Sakinah,” ujarnya. (im)