IM.com – Angka stunting Kota Mojokerto turun. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) SSGI 2022 angka stunting Kota Mojokerto adalah 4,08 dan masih terendah di Jawa Timur.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan untuk mengatasi masalah stunting Pemerintah Kota Mojokerto mempunyai beberapa inovasi diantaranya Gempa Genting (segenggam sampah untuk atasi stunting) dan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting)
Ika Puspitasari menambahkan selain mencegah agar tidak ada kasus stunting baru, penanganan stunting juga harus diselesaikan secara bertahap. “Jangan sampai ada kasus stunting baru ini pencegahannya, penangannannya yang masih sisa tersisa kurang lebih 300 anak kita selesaikan secara bertahap,” tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) dr. Triastutik Sri Prastini, Sp. A menjelaskan untuk mencegah kasus stunting perlu dilakukan dari hulu ke hilir yaitu sejak menjadi calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, balita, baduta, dan bagaimana harus dimonitor tentang pertumbuhan dan perkembangannya.
Melalui audit kasus stunting dapat dilakukan identifikasi resiko terjadinya stunting, mengetahui penyebab stunting, mengetahui penyebab resiko terjadinya stunting, menganalisa faktor resiko terjadinya stunting, sebagai upaya penanganan kasus dan serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor dalam penanganan kasus stunting. (uyo)