IM.com – Identitas mayat pria yang ditemukan tewas terbungkus tikar dan sarung di bibir jurang , Jalur Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto, akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Ahmad Hasan Muntolip (26), warga Dusun Jurangsari, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Identitas Ahmad Hasan Muntolip terungkap setelah polisi menyebar ciri-ciri korban melalui media sosial. Hingga akhirnya informasi tersebut sampai ke pihak keluarga yang mengetahui ciri-ciri korban.
Mendapat informasi itu, pihak keluarga korban dengan didampingi perangkat Desa Belahantengah mendatangi Rumah Sakit Bhanyakara, Porong, Sidoarjo untuk memastikan kebenarannya. Ternyata benar, bahwa mayat yang ditemukan oleh pencari rumput pada Selasa, 22 November 2022, siang itu merupakan Muntolip.
Setelah itu, korban yang bekerja sebagai karyawan di toko Bintang Jaya Gordyan itu dibawah ke rumah duka untuk segera disemayamkan. Jenazah korban tiba di rumah duka disambut isak tangis keluarga, Rabu (23/11/2022) malam sekitar pukul 21.30 WIB
Kakak Ipar korban, Ajiono membenarkan korban merupakan mayat yang ditemukan di Jalur Sendi, Pacet. Berdasarkan keterangan dari polisi yang ia terima, ditemukan sejumlah luka pada bagian tubuh korban.
“Tadi kata polisi ditemukan di pacet. Ada luka di perut, dada, sama wajah. Yang jelas ada 15 jahitan di tubuh korban,” katanya pada wartawan di rumah duka, Selasa (22/11/2022) malam.
Menurutnya, korban jarang pulang ke rumah karena bekerja di toko gorden Bintang Jaya Gordyan yang terletak di Jalan Airlangga, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
“Korban jarang pulang ke rumah karena bekerja di toko. Beberapa hari sekali ke pulang. Beberapa jam di rumah terus kembali ke toko,” terangnya.
Informasi yang diterima dari pihak keluarga korban, ada sejumlah barang berharga milik korban yang hilang. Antara lain, ponsel, sepeda motor Beat warna merah dengan nomor polisi S 2415 NAJ, dompet, dan tas.
“Sepeda, tas, hp, dompet belum ketemu, cuma lebih jelasnya masih nunggu info lebih lanjut dari pihak kepolisian,” kata salah seorang keluarga, Dwi Ajiono (49) di rumah korban, Rabu, 23 November 2022.
Korban diduga sempat bertemu teman-temannya di toko gorden Bintang Jaya Gordyan. Bos dari toko gorden yang terletak di Jalan Airlangga, Kelurahan Wonokusomo, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, sebelum ditemukan tewas di Kawasan Sendi.
Selama ini, jelas Aji, korban lebih sering berada di toko gorden. Sesekali pulang ke rumah untuk menyambangi keluarga sebentar, kemudian balik lagi ke toko.
“Terakhir kali pulang minggu pagi ke rumah neneknya. Kalau terakhir telpon keluarga di rumah senin setelah maghrib. Dia bilang kalau ada yang mau mengantarkan telur,” jelasnya.
Aji membeberkan, beberapa hari sebelum meninggal dunia, korban meminta untuk dibuatkan nasi tumpeng. Namun, tidak dijelaskan untuk keperluan apa.
Selain itu, sebelum meninggal dunia, ibu korbsn memiliki firasat. Yakni, mencium semerbak wangi bunga.
“Ibunya mencium bau wangi bunga satu minggu terkahir,” tukasnya.
Seperti diketahui, mayat korban ditemukan tergeletak di semak-semak bibir jurang Jalur Sendi oleh warga yang hendak mencari rumput, Selasa (22/11/2022) pagi. Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak mencari rumput, Wahyu Nusantara (26) sekitar pukul 08.00 WIB.
Saat ditemukan, kondisi mayat masih belum mengeluarkan bau busuk. Jasad korban terbungkus tikar dan sarung serta terikat tali rafia.
Hasil optopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Porong, Sidoarjo, ditemukan luka pada wajah, leher, dada, dan perutnya. Luka itu seperti bekas sebetan senjata tajam.
Anggota Satreskrim Polres Mojokerto dan Inafis Polres Mojokerto telah melakukan olah TKP di toko tempat korban bekerja. Diduga korban dianiaya di tempat tersebut. Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Gondam Pringgandoni belum merespon saat dihubungi melalui WhatsApp. (cw)