Sapi jenis Simental di kandang milik M Khoirul Amin di Desa Dempok, Kecamatan Diwek, Jombang. IM.com/Karimatul Maslahah/
Sapi jenis Simental di kandang milik M Khoirul Amin di Desa Dempok, Kecamatan Diwek, Jombang. IM.com/Karimatul Maslahah/


IM.com – Penjualan hewan kurban jenis sapi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tahun ini cukup bergairah, meski ancaman wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih membayangi.

“Alhamdulillah pasar penjualan sapi kurban cenderung naik setelah adanya wabah,” ujar seorang peternak di Desa Dempok, Kecamatan Diwek, Jombang, Muhammad Khoirul Amin (53), Senin (20/5/2024).

Pria yang akrab disapa Amin itu menyampaikan, peningkatan penjualan sapi kurban itu mulai tampak naik sejak dua pekan terakhir.

“Di kandang ini sudah ada yang pesan semua, bahkan ada beberapa sapi yang sudah dibawa oleh pembeli,” jelasnya.

Meski begitu, wabah PMK rupanya masih menghantui para peternak sapi, sehingga ia mengantisipasi adanya wabah kembali menyerang dengan tidak memasukkan sapi dari luar ke kandangnya.

“Ini stok lama, saya antisipasi kandang, jadi tidak mendatangkan sapi baru,” kata dia sambil memperlihatkan sapi-sapi dikandangnya.

Oleh sebab itu, ia lebih memprioritaskan sapi yang telah ia rawat selama beberapa tahun untuk dijual sebagai hewan kurban.

Seperti sapi jenis Simental yang usianya sudah dua tahun, berkisar Rp24,5 juta hingga Rp45 juta.

“Karena kita paranoid, daripada kena wabah, kosnya juga terlalu tinggi jadi saya tampung pesanan. Di hari H kita sediakan,” jelasnya. (ima)

95

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini