IM.com – Ngobrol pemuda inovatif (ngopi) bareng bupati, menjadi cara Ikfina Fahmawati untuk serap aspirasi karang taruna di Kabupaten Mojokerto.
Serap aspirasi karang taruna lewat program ngopi bareng bupati Mojokerto itu, sebelumnya terhalang oleh pembatasan pandemi covid-19.
Namun, nantinya bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati berjanji akan akan berkeliling ke 18 kecamatan untuk menampung langsung aspirasi karang taruna. Proses ini adalah untuk memetakan dan menyusun tindak lanjutnya.
Seperti pada Jumat, 31 Mei 2024 malam Ikfina menggelar pertemuan dengan karang taruna Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto.
“Karang taruna ini adalah wadah para pemuda ini yang sengaja disediakan negara, untuk mewadahi seluruh pemuda dengan berbagai macam background, maupun interest yang berbeda. Saya harap tidak ada kata terlambat, karena saya akan keliling di 18 kecamatan. Saya ingin mendengar langsung semua aspirasi-aspirasi karang taruna di Kabupaten Mojokerto,” janji Ikfina yang juga pembina karang taruna ‘Surya Majapahit’ Kabupaten Mojokerto.
Beberapa aspirasi yang diutarakan anggota karang taruna Kecamatan Dawarblandong di antaranya adalah, bagaimana cara memaksimalkan potensi kelembagaan karang taruna. Hal ini juga merujuk pada ketersediaan anggaran yang harus sudah direncanakan untuk dimaksimalkan pada lembaga ini.
“Kita punya agenda program di Disperka yaitu Pustaka Asik. Disitu ada pelatihan bikin kue, minuman boba, jamu, dan lain-lain. Kenapa ini diumumkan? Supaya kita bisa milih. Di Disnaker juga ada pelatihan yang bisa terbit sertifikatnya. Ini contoh hal-hal yang bisa kita maksimalkan. Nanti kita akan coba me-link-an anggaran pemberdayaan dan bantuan produktivitas kelompok-kelompok dengan desa. Kita cermati di perencanaannya juga,” tambah bupati.
Selain itu pada penghujung acara Ngopi bersama bupati tersebut, Try Raharjo Murdianto Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto menyampaikan beberapa arahan inti Bupati. Try Raharjo merangkum bahwa esensi program kegiatan ini adalah, menyamakan cara berpikir bahwa karang taruna harus inovatif. Bukan sebagai individu, melainkan sebagai sebuah kelembagaan. Dua tugas umum karang taruna yang mesti dipedomani adalah bagaimana mengembangkan potensi karang taruna itu sendiri, serta cara mengatasi permasalah-permasalahan di desa.
“Kegiatan ini akan berlanjut. Bupati fokus pada usaha pengembangan ekonomi produktif untuk turunkan angka kemisikinan. Contohnya kalau di dinsos itu adalah program bansos. Nah, kalau di karang taruna itu programnya seperti tahun 2023 lalu diberi bantuan. Di APBD kabupaten, OPD terkait bisa intervensi kegiatan karang taruna. Kalau di dinsos juga bisa mengeksekusi dengan dua model, yakni pemkab maupun pemdes melalui APBDes,” rinci Try Raharjo. (uyo)