IM.com – PT Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) dengan cepat merespon aksi belasan nasabah menuntut dana modal yang diduga telah digelapkan oknum petugasnya. Petinggi Mekaar menegaskan, pihaknya akan memenuhi hak seluruh nasabah.
Komitmen itu ditegaskan Pemimpin Cabang PNM Mekaar Mojokerto, Arif Sulistiyantoro. Ia menjelaskan, PNM Mekaar merupakan lembaga pembiayaan yang memiliki misi besar membangun kesejahteraan nasabah.
“PNM hadir untuk mengembangkan usaha nasabah, untuk membangun kesejahteraan nasabah,” kata Arif dalam keterangan tertulis yang diterima inilahmojokerto.com, Selasa (4/2/2025).
Arif menerangkan, PNM tidak hanya memberikan modal berupa uang, tetapi juga pendampingan berkelanjutan. Hal ini sebagaimana instruksi Presiden ketiga RI BJ Habibie selaku pendiri PNM.
“Amanah penting Bapak BJ Habibie, kita harus memberikan modal financial, modal intelektual dan modal sosial,” ujar Arif.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para nasabah asal Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, yang mau menyuarakan tuntutannya dengan tertib dan sesuai aturan. Arif menilai, penyampaian aspirasi nasabah di Balai Desa Klinterejo, Senin (3/2/2025) kemarin bisa membantu pihaknya untuk memperbaiki kekurangan.
“Inilah fungsi kelompok bahwa setiap ada yang belum baik diperbaiki bersama-sama. Inilah modal sosial penting yang terbangun sehingga ada saling koreksi” tegas Arif.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Klinterejo, H Zaenal Abidin yang telah memfasilitasi upaya mediasi antara nasabah dengan PNM Mekaar. Arif mengungkapkan, aksi guyub yang dilakukan ibu-ibu itu bisa memperkuat soliditas nasabah PNM Mekaar.
“Dengan kejadian ini, ibu-ibu nasabah justru memperbaiki kualitas pertemuan PKM. Kami dan ibu nasabah yakin dengan semakin kuatnya pertemuan mingguan atau PKM, akan mampu meningkatkan kesejateraan kita semua,” pungkas Arif.
Diberitakan sebelumnya, belasan nasabah PNM Mekaar menuntut penjelasan terkait pencairan dana pemodalan yang tidak pernah mereka terima. Padahal, uang tersebut sudah sudah bisa dicairkan.
Belasan ibu-ibu warga Desa Kinterejo, Kecamatan Sooko, Mojokerto itu, menduga oknum petugas Mekaar yang menggelapkan dana modal untuk mereka dengan jumlah bervariasi. Bukannya menerima pencairan modal, para nasabah ini justru terus mendapatkan tagihan yang harus dibayarnya setiap jatuh tempo pembayaran.
Baca Juga: Petugas PNM Mekaar Diduga Tilep Dana Modal, Nasabah di Desa Klinterejo Tuntut Pengembalian Uang
“Saya merasa menjadi korban penipuan. Seharusnya saya mendapatkan pencarian uang, tapi tidak bisa karena kartu ATM diminta kembali oleh petugas,” ujar nasabah PNM Mekaar, Nurhayati. (imo)