Bantuan becak listrik tahap awal memprioritaskan para manula.

‎IM.com – Harapan baru menyapa para tukang becak lansia di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Seratus penarik becak yang selama ini mengandalkan tenaga kayuh di usia senja, kini menggenggam masa depan yang lebih ringan setelah menerima bantuan becak listrik (betrik) dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

‎Salah satu penerima, Sumadi, tak pernah membayangkan di usia mendekati 60 tahun, ia bisa memiliki becak listrik senilai Rp 22 juta.

‎Warga Desa Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar, itu biasanya mangkal di sekitar RS Hasanah sambil menjaga parkir demi menambal penghasilan yang kian tidak menentu.

‎“Nggak nyangka Mas… seumur hidup baru kali ini dapat becak baru. Apalagi listrik. Seneng banget, rasanya plong,” tutur Sumadi dengan mata berkaca-kaca.

‎Kebahagiaan serupa dirasakan Zainul Arifin (54), penarik becak dari Dusun Mangelo Desa/ Kecamatan Sooko. Ia bersama enam rekannya menerima unit betrik yang sama. “Wah, seneng banget Mas. Nggak nyangka dapat becak baru,” ujarnya.

‎Biaya Pribadi Presiden

‎Bantuan becak listrik ini merupakan bagian dari program nasional yang hingga kini telah terealisasi 2.312 unit dan ditargetkan mencapai 5.000 unit pada akhir 2025.

‎Total pesanan yang diajukan Presiden Prabowo kepada PT Pindad mencapai 10.000 unit, ditambah 1.000 unit dari PT LEN. Dari keseluruhan pesanan itu, sekitar 1.800 unit telah selesai diproduksi.

‎”Yang menarik, seluruh bantuan ini tidak menggunakan dana APBN,” tutur Ninirk D. Deyang, Wakil Ketua Umum Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional yang didirikan oleh Prabowo Subianto.

‎“Seluruh becak listrik ini diberikan gratis tanpa kewajiban apapun kepada penerima. Tidak ada cicilan atau kewajiban. Semua pengadaan ini murni dari dana pribadi Presiden Prabowo Subianto,” jelas Niniek lebih lanjut yang dijuluki sebagai “Presiden Becak Indonesia”.

‎Bantuan ini ditujukan bagi tukang becak yang selama ini tidak memiliki becak dan harus menyewa, khususnya becak ontel yang semakin jarang digunakan.

‎Pemerintah daerah, bersama kepolisian dan TNI, turut dilibatkan untuk memastikan program berjalan lancar, termasuk penanganan teknis bila terjadi kerusakan di lapangan.

‎Ke depan, fitur betrik juga akan disempurnakan, terutama sistem kontrol dan pengawasan yang lebih modern.

‎“Ini becak listrik, jadi tidak pakai bensin atau solar. Cukup di-charge. Tapi harus tahu kapan dilepas dan kapan diisi agar baterai tidak rusak. Ramah lingkungan, tanpa polusi,” tutur Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra.

‎Bagi para penerima, bantuan ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan tanda bahwa negara hadir bagi rakyat kecil.

‎Di tengah naiknya biaya hidup dan semakin terbatasnya pekerjaan sektor informal, kehadiran becak listrik menjadi angin segar bagi para penarik becak lansia karena bisa membantu mereka tetap berdaya. (kim)

59

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini