IM.com – Target Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman selama masa panen raya adalah menyerap gabah petani dari Jawa Timur sebanyak 10 ribu ton per hari. Skemanya, Kasub Divre Bulog menerbitkan order gabah kepada Dandim, kemudian Dandim bisa mengajukan dana kepada Bank BRI di masing-masing lokasi sebagai modal awal pembelian gabah.
“Target kita 10 ribu ton per hari. Untuk Jawa Timur saja,” kata Mentan, usai memimpin rapat koordinasi Serap Gabah Petani dengan para Kepala Dinas Pertanian se-Jawa Timur, di Surabaya yang juga Rapat yang juga dihadiri Panglima Kodam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, Kamis (8/2/2018).
Mentan menginstruksikan kepada para Kepala Dinas memastikan semua hasil produksi petani dapat terserap dengan baik. Oleh karena itu pemerintah sudah memberikan bantuan alat pertanian, yakni 1.056 unit combine harvester, yang dapat digunakan secara bergilir oleh petani untuk memanen lahan padi mereka.
Kehadiran Pangdam sendiri adalah bentuk komitmen TNI AD dengan menerjunkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam mengawal program Sergab yang digulirkan pemerintah.
Kementerian Pertanian juga menargetkan ada 2,2 juta ton beras, atau setara dengan 4 juta ton gabah kering, yang dapat terserap oleh Bulog hingga Juni mendatang dari seluruh Indonesia. Untuk memaksimalkan angka serapan, Amran telah membentuk Tim Serap Gabah.
Tim Sergab sendiri melibatkan sejumlah instansi terkait seperti Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), TNI, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Tim ini juga bertugas untuk memastikan harga gabah di tingkat petani tidak jatuh saat produksi melimpah terutama di daerah yang menjadi lumbung padi nasional.
“Kalau pengalaman tahun lalu, biasanya harga turun di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kami tidak ingin terulang,” tegas Mentan.
SERGAP MOJOKERTO
Sebagai tindak lanjut Rakor Sergap di Surabaya Komandan Kodim 0815 Mojokerto Rem 082/CPYJ Letkol Kav Hermawan Weharima memimpin Rakor Sergap di Makodim 0815, Jum’at (09/02/2018). Rakor memutuskan, bahwa serapan gabah petani dapat dilakukan pada lokasi panen, rumah petani, tempat penggilingan maupun pedagang pengumpul.
“Dengan skema tersebut, target penyerapan gabah/beras oleh Bulog periode Pebruari hingga Mei 2018 sebanyak 3.020.577 ton setara beras. Rinciannya, pada bulan Pebruari mentarget 683.411 ton, Maret 1.066.922 ton, April 733.250 ton dan Mei sebanyak 536.994 ton.
Target Sergap bulan Pebruari hingga Mei 2018 menyasar 8 Provinsi, antara lain Jateng, Sumsel, Lampung, Jabar, Banten, DIY, Jatim, Sulsel. Namun dapat juga dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Pada pelaksanaan di lapangan, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) beserta penyuluh menjadi pendukung. Untuk itu Dandim menyerukan kepada pengurus dan anggota KTNA di semua tingkatan agar segera koordinasi dengan Kodim di wilayah masing masing. Terutama menyangkut harga gabah/beras menyesuaikan dengan HPP. “Kualitas gabah maupun beras sesuai dengan ketentuan Bulog atau Permentan 31/Permentan/PP.130/8/2017,” tandasnya.
Hadir dalam Rakor tersebut, antara lain Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, Dari Distan diwakili Kepala Jabatan Fungsional Massuhadak, Perwakilan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto, Perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Mojokerto, Kepala Bulog Sub Divre IV Surabaya Selatan, wakil BRI Mojokerto, Para Danramil Jajaran Kodim 0815 Mojokerto, Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota Mojokerto. (kim/uyo)