Tim Basarnas Surabaya bersama BPBD Kabupaten Mojokerto dan relawan menyisir Sungari Brantas dari Jembatan Ngrame hingga Tanjangrono, Ngoro untuk menemukan jasad pekerja yang hanyut.

IM.com – Ahmad Islafudin (21), korban terjatuh dari Jembatan Sungai Brantas, Desa Ngrame, Kecamatan Punggig, Mojokerto, Selasa sore (9/4/2019) belum ditemukan. Tim SAR dibantu relawan masih melakukan penyisiran di sepanjang Sungai Brantas dari Desa Ngrame, Pungging hingga, Tanjangrono, Ngoro, Rabu (10/4/2019) untuk menemukan tubuh pekerja asal Desa Jetak, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, itu.

Puluhan orang dari Basarnas Surabaya dan relawan menggunakan perahu karet untuk menyusuri sungai. Mereka juga mengitari sungai di sekitar Jembatan Ngrame.

Selain susur sungai, beberapa relawan juga melakukan pencarian lewat jalur darat di sisi sungai.  Pencarian yang melibatkan berbagai unsur dari BPBD Kabupaten Mojokerto, relawan dan Tim Basarnas Surabaya, akan dilakukan selama 7 hari ke depan hingga jasad korban ditemukan.

Ahmad Islafudin terjatuh dan hanyut di Sungai Brantas saat mengerjakan pemeliharaan jembatan Ngrame yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Sidoarjo, Selasa (9/4/2019). Korban terpeleset daj jatuh ketika melakukan perbaikan jembatan dan melepas tali jaring jembatan. (Baca: Pekerja Pengecetan Jatuh dari Jembatan Ngrame Belum Ditemukan).

“Korban terpeleset sempat tersangkut ke dalam jaring. Tetapi jaring yang tak kuat beban tubuh korban akhirnya jebol dan membuat korban tercebur dan hanyut di Sungai,” papar AKP Suwiji, Kapolsek Pungging. (im)

127

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini