IM.com – Polisi mendalami penyebab ledakan yang mengakibatkan kebakaran di pabrik Bioetanol PT Energi Argo Nusantara (Enero) di Jalan Raya Gedeg, Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Senin (11/8/2020) kemarin. Diduga, tangki penampungan Bioethanol berkapasitas 15.000 liter meledak akibat terkena percikan api las.
Dugaan itu disimpulkan dari keterangan sejumlah saksi para pekerja kontruksi. Para saksi sedang mengerjakan kontruksi pipanisasi dengan mengunakan las di lokasi yang tidak jauh dari tangki penampungan Bioethanol.
“Dugaan awal kami terjadinya kebakaran akibat percikan pengelasan yang saat itu sedang dilakukan pada pengerjaan konstruksi,” ujar Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriadi di lokasi Pabrik Bioethanol Mojokerto, Selasa (11/8/2020).
Tetapi polisi masih mendalami dugaan ini untuk memastikan penyebab ledakan yang memicu kebakaran. Dalam penyelidikan ini, Polresta Mojokerto bekerja sama dengan Tim Labfor Cabang Surabaya Polda Jatim.
“Penyebab pasti sedang diselidiki bersama Tim Labfor Cabang Surabaya Polda Jatim. Apakah ada unsur kelalaian atau tidak, akan diketahui nanti,” ungkap Eddy.
Eddy mengatakan, aktivitas produksi di pabrik PT. Energi Argo Nusantara (Enero) untuk sementara dihentikan selama proses penyelidikan. Petugas juga memasang garis Police Line pada pintu gerbang masuk ke lokasi Pabrik Bioethanol Mojokerto.
Sementara pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ledakan dan kebakran tangki penyimpanan bioethanol. Demikian juga terkait rencana ganti rugi untuk korban meninggal maupun luka dan rumah warga yang rusak akibat terpapar guncangan ledakan.
Terguncang Ledakan, 57 Rumah Warga Rusak
Tangki penampungan Bioethanol PT Enero meledak pada Senin (10/8/2020) sekitar pukul 15.30 WIB. Kejadian itu diikuti kobaran api yang membumbung dan beberapa kali ledakan susulan. (Baca: Pabrik Bioetanol Gedeg Terbakar, Satu Karyawan Tewas).
Peristiwa ini mengakibatkan 1 karyawan meninggal dunia di lokasi dan 10 orang lain mengalami luka bakar. Selain itu, puluhan rumah warga sekitar pabrik rusak ringan hingga berat akibat terkena guncangan efek ledakan.
Kapolresta Mojokerto menegaskan pihak perusahaan sudah berjanji akan mengganti rugi kerusakan rumah warga.
“Data sementara ada 57 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat ledakan kemarin. Ini masih akan dilakukan pendataan lagi,” ungkap Deddy Supriadi.
Sebagian besar rumah yang mengalami kerusakan parah di bagian atap dan konsttruksi berbahan kaca. Saat ini, petugas kepolisian bersama dengan pemerintah desa masih melakukan pendataan rumah warga yang terdampak untuk nantinya diserahkan kepada pihak perusahaan.
“Yang terdampak tersebar di Desa Gempolkerep, namun yang terparah ada di Dusun Sukosewu. Rata rata yang rusak adalah atap rumah warga, ada juga kaca hingga tembok,” tutur Eddy. (im)