IM.com – Hujan tangis keluarga mengiringi pemakaman jenazah Eko Yuswanto, korban pembunuhan sadis yang ditemukan di Desa ladang jagung Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Sebelum dibunuh oleh kerabatnya sendiri, Eko sempat berkirim pesan kepada istrinya Laila Fitira melalui SMS.
Pesan SMS itu dikirim korban pada hari yang sama sebelum terjadinya pembunuhan, Minggu (12/5/2019).
“Katanya mau ambil barang, tapi masih nunggu kunci gudang yang dibawa anaknya (bos). Saya balas SMS, suruh pulang kalau belum muat tapi tidak dibalas lagi,” ungkapnya di rumah duka Dusun Temenggungan, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Rabu (15/5/2019).
Namun beberapa lama kemudian, korban yang menjadi juragan rongsokan itu kembali mengirim SMS kepada istrinya. Korban meminta agar karyawannya segera menimbang rongsokan yang ada di rumah.
“Dik arek-arek kongkon nimbang barang e. Engkok barang gilingan kongkon deleh nang mburi e omah Mak Nana (Dik, Anak-anak suruh nimbang barangnya. Nanti barang gilingan suruh taruh di belakang rumah Mak Nana, red),” demikian isi pesan terakhir korban yang dituturkan istrinya, Laila.
Laila mengatakan, pesan terakhir ini terkirim sekitar Pukul 14.00 WIB. Setelah itu, tidak ada pesan dan kabar lagi dari korban. Hingga keesokan harinya tersiar kabar korban ditemukan tewas terbakar, Senin siang (15/5/2019).
Jenazah Eko dikebumikan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Sejak kedatangan jenazah dari RS Bhayangkara Surabaya di rumah duka sampai prosesi pemakaman, Laila dan keluarga Eko bercururan airmata.
Laila dan keluarga korban mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Ia berharap penegak hukum segera mengusut tuntas kasus pembunuhan suaminya dan menjatuhkan hukuman setimpal kepada pelaku. (Baca:
Pembunuhan Sadis di Hutan Dawarblandong, Polisi Dalami Dua Motif Ini).
Sementara rumah tersangka pembunuhan yang merupakan tetangga korban, nampak sepi. Informasi dari tetangga sekitar, istri dan anak tersangka memilih pindah dari kampung tersebut. (im)